Dua Kaum Palestina tewas ditembak drone Israel. Foto: RTE
Rafah: Dua Kaum Palestina tewas dalam serangan pesawat nirawak Israel di Kawasan tengah Rafah di Gaza selatan. Hal itu dipastikan kata petugas medis dan media Hamas hari ini.
“Hal itu terjadi setelah polisi Israel mengatakan bahwa banyak korban dilaporkan dalam dugaan serangan penembakan di kota Haifa di Kawasan utara,” ujar pihak Hamas, seperti dikutip RTE, Senin 3 Maret 2025.
“Layanan ambulans Israel mengatakan enam orang terluka, termasuk dua orang yang berada dalam kondisi kritis,” imbuh mereka.
Israel mengumumkan bahwa mereka menangguhkan Donasi dan mengancam akan memberikan “konsekuensi” bagi Hamas Apabila Tak menerima usulan perpanjangan sementara gencatan senjata di daerah kantong itu.
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa dia telah “memutuskan bahwa Sekalian masuknya barang dan perbekalan ke Jalur Gaza akan ditangguhkan”.
“Israel Tak akan mengizinkan gencatan senjata tanpa pembebasan sandera kami,” kata kantor Netanyahu.
Demi fase pertama gencatan senjata selama 42 hari berakhir dengan negosiasi yang belum membuahkan hasil, Israel sebelumnya menyetujui perpanjangan gencatan senjata yang katanya diusulkan oleh utusan AS Buat Timur Tengah Steve Witkoff.
Perpanjangan tersebut akan mencakup bulan Bersih Ramadhan dan hari raya Paskah Yahudi. Hamas telah berulang kali menolak perpanjangan, sebaliknya lebih memilih transisi ke fase kedua kesepakatan gencatan senjata.
Seperti yang diuraikan oleh mantan presiden AS Joe Biden, fase kedua akan mengakhiri perang secara permanen yang dimulai pada 7 Oktober 2023 ketika Hamas menyerang Israel.
Fase pertama gencatan senjata memperlihatkan peningkatan Donasi ke Kawasan tersebut. Penyambung Mesir, Palang Merah, dan PBB semuanya telah meminta agar gencatan senjata dipertahankan.
