KOTA Magdeburg di Jerman Tetap diselimuti kesedihan setelah serangan tragis di pasar Natal yang menewaskan lima korban dan melukai sedikitnya 200 orang. Anggota setempat berkumpul di Gereja Johannis, Sabtu (21/12), di seberang pasar Buat berduka dan memberi penghormatan kepada para korban.
Ketika bersiap-siap menyongsong Natal 2024, tiba-tiba terjadi serangan yang mengejutkan di kota kecil di negara bagian Saxony-Anhalt itu, Jumat (20/12).
Clara Schmidt, seorang Anggota yang mengunjungi gereja Buat meletakkan Kembang, berbagi kesedihannya. “Suasana di sini sangat menyedihkan. Yang saya rasakan adalah kesedihan dan duka,” kata Schmidt.
Dia memastikan Kawan-temannya yang mengunjungi pasar Natal tersebut semuanya selamat. “Ketika kami mendengar tentang serangan itu, kami segera menghubungi Kawan-Kawan kami. Untungnya, mereka Segala menanggapi dengan Segera,” katanya.
Korban luka-luka dalam insiden di pasar Natal Magdeburg tersebut dipastikan Eksis pada Nomor 235 orang. Menurut Harian Bild, setidaknya 41 orang mengalami luka berat, 78 orang mengalami luka ringan, dan 86 korban lainnya dibawa ke rumah sakit terdekat.
Sementara itu, Konsul Jenderal Turki di Hannover, Yusuf Arikan, mengunjungi rumah sakit Buat memeriksa Ali dan Aylin Temel, Kekasih Turki yang terluka dalam serangan itu. Keduanya mengalami patah tulang tetapi dalam kondisi Konsisten.
Tersangka dalam serangan Magdeburg adalah seorang dokter Saudi berusia 50 tahun, yang disebut sebagai anti-Islam dan pendukung sayap kanan dan Zionisme.
Tersangka yang diidentifikasi sebagai Talib A, menabrak puluhan orang dengan mobilnya di pasar Natal di Magdeburg pada Jumat (20/12). Ia diketahui pindah ke Jerman pada 2006 dan telah bekerja sebagai psikiater di Bernburg, selatan Magdeburg.
Sejumlah unggahan di media sosialnya sering mengungkapkan kekhawatiran tentang kebangkitan Islam di Jerman. Dia juga berbagi unggahan yang mendukung partai Alternatif Buat Jerman (AfD)—partai sayap kanan yang menentang imigrasi Muslim dan Golongan anti-Islam lainnya di Eropa. (S-1)