Liputanindo.id – DPRD Nusa Tenggara Timur menilai belum saatnya wisata halal diterapkan di Labuan Bajo, Manggarai Barat, karena kawasan wisata tersebut Lagi dalam pengembangan.
“Labuan Bajo itu Demi ini Lagi dalam kondisi berkembang. Dia belum pada titik di mana segala sesuatu menjadi tempat wisata yang sudah oke dan Lagi dalam proses,” kata Ketua DPRD NTT Emilia Nomleni di Kupang, Rabu (26/6/2024).
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan kembali munculnya rencana pemerintah Demi menerapkan wisata halal di beberapa Letak pariwisata di Indonesia dan salah satunya di Labuan Bajo.
Dia menilai bahwa belum Dapat berjalannya wisata halal tersebut di Labuan Bajo, karena di daerah tersebut kebutuhan-kebutuhan terhadap wisatawan Global dan domestik itu Maju akan Eksis.
Wisatawan juga, ujar dia, membutuhkan konsumsi-konsumsi yang menjadi Tanda khas dari daerah, seperti makanan-makanan tradisional yang menjadi Tanda khas di daerah yang dikunjungi.
Dia menambahkan bahwa yang harus dilakukan Demi ini adalah Metode pengaturannya, sehingga Eksis tempat-tempat yang memang secara terbuka disiapkan sebagai tempat yang halal dan non halal.
“Jadi menurut saya memang perlu dipertimbangkan kembali, bukan berarti Tak boleh, tetapi karena Demi ini Labuan Bajo sedang dalam sebuah proses Demi menuju kematangan dari sebuah pariwisata itu berjalan,” ujar dia.
Menurut dia, perekonomian masyarakat di Labuan Bajo juga Lagi Maju berkembang dan membutuhkan perhatian lebih Demi pengembangan ekonomi masyarakat.
Polemik soal wisata halal di Labuan Bajo ini juga pernah diwacanakan pada tahun 2019, Tetapi dimentalkan mantan Gubernur NTT Victor B Laiskodat.
Pemerintah NTT Demi itu menilai bahwa wisata halal Tak akan berpengaruh pada kenaikan atau peningkatan kunjungan wisatawan di daerah itu.