DPRD Jabar Minta Pemprov Fasilitasi Tadarus dan Pesantren Kilat Selama Ramadan

DPRD Jabar Minta Pemprov Fasilitasi Tadarus dan Pesantren Kilat Selama Ramadan 
ilustrasi(Dok.MI)

DPRD Provinsi Jawa Barat (Jabar) mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) memfasilitasi pembelajaran Religi tambahan, seperti tadarus Alquran hingga pesantren kilat, selama siswa belajar di sekolah selama Ramadan 1445/2025. 

Personil DPRD Jabar Komisi I, Syahrir Sabtu (25/1) menyatakan siar Religi Islam utamanya di bulan Kudus Ramadhan menjadi amal ibadah tambahan yang berlipat-lipat pahalanya dalam mengerjakan perintah Allah SWT. Selain itu, pembelajaran tambahan Religi Islam selama Ramadan bagi umat muslim Buat lebih mendekatkan diri dan berlomba-lomba mengerjakan perintah Allah SWT, juga dikarenakan penduduk muslim mencapai 97,4 persen di Jabar dan 48 juta penduduk Jabar merupakan provinsi terbesar penduduk muslim di Indonesia (BPS 2023).

“Pembelajaran Religi tambahan ini, menyusul pemerintah memutuskan membatalkan wacana sekolah libur satu bulan selama Ramadan 2025, dalam Surat Keputusan Serempak (SKB) tiga Menteri yang ditandangani, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti, Menteri Religi Nasaruddin Umar dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Tertuang dalam Surat Edaran Serempak (SEB), pada Senin 20 Januari 2025,” papar Syahrir Sabtu (25/1).

Cek Artikel:  Dua Remaja di Makassar Tewas Tabrak Truk Sampah yang Parkir di Bahu Jalan

Syahrir menilai, pesantren kilat sangat efektif dan positif dalam meningkatkan spiritualitas dan prestasi akademik pelajar. Dia pun berharap, raihan pesantren kilat Bisa membantu pelajar meningkatkan spiritualitas dan prestasi akademik mereka selama libur Ramadhan. Apalagi, kegiatan pesantren kilat didorong pemerintah daerah dan stakeholder dengan menampilkan narasumber yang memberikan materi tentang pentingnya spiritualitas dan prestasi akademik.

“Pesantren kilat pelajar menjadi ajang sarana Buat meningkatkan spiritualitas dan prestasi akademik semakin memacu adrenalin, eksistensi, kritis dan edukasi anak didik sebagai generasi milenial dapat membantu pelajar menjadi lebih Bagus dan sukses di masa depan menuju generasi emas 2045,”tutur Syahrir.

Cek Artikel:  Asal Usul Nama Mulyono yang Viral dalam Aksi Massa Penolakan RUU Pilkada

Menurut Syahrir, sebagaimana SKB tiga menteri yang ditandangani tersebut, menetapkan jadwal libur dan pembelajaran selama bulan Ramadan 1446 Hijriah. Ramadan ini tentu menjadi Panduan Krusial bagi sekolah, madrasah serta masyarakat dalam mendukung kelancaran pembelajaran siswa selama puasa, bahwa libur sekolah Tak berlaku selama sebulan penuh seperti yang sempat diwacanakan sebelumnya.

“Sebagai gantinya, libur sekolah hanya berlangsung di awal Ramadan, Merukapan pada 27-28 Februari serta 3, 4, dan 5 Maret 2025,” Terang Syahrir.

Syahrir menambahkan, dalam SKB tersebut, pada hari-hari libur awal Ramadhan, kegiatan pembelajaran akan dilakukan secara Sendiri dilaksanakan di lingkungan keluarga, tempat ibadah dan masyarakat. Sesuai penugasan dari sekolah, madrasah, atau satuan pendidikan keagamaan. Setelah masa libur awal Ramadan, pembelajaran kembali dilaksanakan secara tatap muka di sekolah mulai 6 hingga 25 Maret 2025. Selama periode ini, sekolah diminta Buat menyisipkan kegiatan yang dapat memperkuat nilai-nilai Religi dan sosial.

Cek Artikel:  Peneliti Unmul Temukan Ekosistem Padang Lamun dalam Keadaan Sehat di Distrik Tambang Batu Bara

Jadwal Lengkap Libur Ramadan:

• 27 Februari – 5 Maret 2025, libur awal pekan Ramadan. Seluruh siswa akan menjalani pembelajaran di rumah, libur selama satu pekan pertama bulan Ramadan.

• 6 Tiba 25 Maret 2025 kembali belajar di sekolah selama dua pekan di Ramadan.

Selain pembelajaran normal, edaran itu juga mendorong agar pemerintah daerah turut memberikan pembelajaran Religi tambahan, seperti tadarus Alquran hingga pesantren kilat.

• 26 Maret hingga 8 April 2025, libur Hari Raya Idulfitri selama 13 hari.

• 9 April 2025, kembali belajar di sekolah. (H-3)

Mungkin Anda Menyukai