KETUA Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah, mengungkapkan komitmen DPR bersama pemerintah dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Dalam pernyataannya, ia menyatakan bahwa APBN tersebut dirancang untuk menghadapi berbagai risiko dan tantangan yang akan dihadapi dalam setahun ke depan, serta memenuhi kebutuhan anggaran dari Presiden terpilih, Jenderal (Purn) Prabowo Subianto.
Said Abdullah menjelaskan bahwa target akselerasi pertumbuhan ekonomi menjadi fokus utama, dengan strategi kebijakan fiskal jangka pendek yang meliputi peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, dan pertumbuhan ekonomi tinggi melalui hilirisasi serta investasi berorientasi ekspor.
“Sasaran pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2% lebih baik dari prediksi lembaga internasional,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya memastikan daya beli masyarakat tetap terjaga, mengingat fenomena deflasi yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
Baca juga : Banggar DPR: Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp71 Triliun Masuk Pikiran
Said Abdullah juga menyoroti nilai tukar rupiah yang melemah, dengan usulan kurs Rp16.100/USD untuk 2025. Ia mendorong agar nilai tukar bisa lebih rendah, sekitar Rp15.900/USD, untuk memperkuat posisi rupiah melalui kebijakan transformasi struktur ekspor yang lebih bernilai tinggi.
Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya menjaga suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) yang saat ini berada di tingkat 7,0%. Dengan penurunan BI Rate dari 6,25% menjadi 6%, diharapkan beban bunga yang ditanggung pemerintah bisa berkurang.
Dalam hal pendidikan, DPR berkomitmen untuk mengalokasikan minimal 20% dari APBN, atau sekitar Rp724,26 triliun, guna mendukung program strategis pemerintahan baru. Said Abdullah juga menegaskan perlunya menyelesaikan masalah gizi buruk dan stunting sebagai persoalan mendesak yang terkait dengan masa depan bangsa.
“Program Makan Bergizi Gratis di sekolah dan pesantren diharapkan dapat meningkatkan kualitas SDM kita,” ujarnya.
Dengan penyelesaian pembahasan APBN 2025, DPR berharap bahwa anggaran ini dapat menjadi jembatan transisi bagi pemerintahan baru untuk segera melaksanakan program-programnya tanpa kendala. (Z-8)