Donny Tri Pamungkas Minta Ampun, Muhammad Iqbal: Banyak Pelajaran Berharga

SHENZEN – Timnas U 20 Indonesia harus mengakui Keistimewaan Uzbekistan dengan skor 1-3 pada laga kedua Grup C Piala Asia U-20 2025 di Shenzen Youth Football Training Base Centre Stadium, China,  Minggu (16/2/2025). Satu-satunya gol Indonesia pada laga ini dicetak oleh Jens Raven pada menit ke-23′.

Dengan hasil ini, Indonesia dipastikan Enggak dapat lolos grup karena mengalami dua kekalahan. Sebelumnya Garuda Muda kalah 0-3 dari Iran pada Pelan perdana, Kamis (13/2/2025) Lampau. Uzbekistan dan Iran sudah mengemas enam poin dari dua laga, sementara Indonesia Tetap belum Eksis poin.

Seusai laga, Kapten Timnas U-20 Indonesia, Dony Tri Pamungkas mengatakan bahwa tim sudah berjuang maksimal dan meminta Ampun kepada seluruh masyarakat Indonesia atas hasil ini.

Cek Artikel:  Kualifikasi Piala Dunia 2026: Tiba di Bahran, Timnas Indonesia Langsung Gelar La - Liputanindo.id

“Saya mewakili tim menyampaikan permohonan Ampun kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukung kami. Sekali Tengah Minta Ampun karena perjuangan kami berakhir dan gagal melaju ke babak delapan besar. Kepada pertandingan terakhir melawan Yaman, kita akan berjuang maksimal dan berharap meraih kemenangan,” kata Dony.

Sementara itu, pemain belakang Muhammad Iqbal Gwijangge menyatakan bahwa Eksis pelajaran berharga atas kekalahan ini. “Pengalaman yang bagus Kepada kami bermain di turnamen ini, saya pikir ini adalah pertandingan yang Enggak mudah. Kami Tetap Mempunyai satu pertandingan Tengah sebelum ini berakhir,” kata Muhammad Iqbal.

“Saya Mau berterima kasih kepada Instruktur, staf dan pemain yang sudah bekerja keras hari ini. Saya pikir kami bermain Bagus, tapi Uzbekistan bermain lebih bagus dan akhirnya kalah, kami belajar dari hal itu,” sambungnya.

Cek Artikel:  Timnas U-20 Bantai Maladewa 4-0, Jens Raven jadi Pemain Terbaik - Liputanindo.id

Pada laga terakhir, di tempat yang sama Indonesia akan menghadapi Yaman, Rabu (19/2/2025) mendatang. ***

Mungkin Anda Menyukai