Donasi PBB Mengalir Deras ke Gaza Selama Gencatan Senjata

Truk Donasi kemanusiaan bertolak menuju Jalur Gaza. (Anadolu Agency)

Gaza: Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan pada hari Selasa bahwa gelombang Donasi kemanusiaan Maju mengalir ke Jalur Gaza, dengan prioritas Esensial meliputi perawatan kesehatan, makanan, air Rapi, dan tempat tinggal.

Kantor PBB Kepada Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan bahwa kantor tersebut dan mitranya yang mengunjungi kamp Jabalya di provinsi Gaza Utara menemukan orang-orang yang Membikin tempat tinggal sementara di tengah reruntuhan.

“Juga terjadi kekurangan akses air yang kritis, dengan Sekalian sumur hancur, dan risiko persenjataan yang Tak meledak tetap tinggi,” kata OCHA.

“Kami dan Kenalan kemanusiaan kami memobilisasi Kepada mendapatkan makanan dan dukungan tempat tinggal darurat,” sambungnya, mengutip dari Xinhua, Rabu, 22 Januari 2025.

Cek Artikel:  Hizbullah, Hamas, Houthi Kompak Serang Israel

Dengan adanya gencatan senjata, banyak Anggota Palestina yang mengungsi kembali ke Letak rumah mereka, banyak di antaranya sudah menjadi puing.

“Menurut Kenalan kami yang bekerja, lebih dari 90 persen unit perumahan di Gaza telah rusak atau hancur selama 15 bulan terakhir,” sebut OCHA.

“Mengingat skala kerusakan dan kebutuhan di Gaza, kami berupaya Kepada mengirimkan Donasi Krusial kepada masyarakat secepat mungkin,” lanjutnya.

OCHA juga mendesak negara-negara Member dan Kenalan PBB Kepada memastikan operasi Donasi di Gaza didanai Kepada memenuhi kebutuhan yang sangat besar.

Ketika ditanya apakah Eksis peningkatan truk Donasi yang masuk ke Gaza, Farhan Haq, wakil juru bicara Sekretaris Jenderal Antonio Guterres, mengatakan kepada wartawan bahwa 915 truk menyeberang ke Gaza pada hari Senin, berdasarkan informasi yang diterima melalui otoritas Israel dan penjamin perjanjian gencatan senjata.

Cek Artikel:  Putin: Vietnam Kawan Kami yang Dapat Diandalkan

Mengenai Tepi Barat, OCHA mengatakan sangat prihatin dengan keselamatan dan kesejahteraan Anggota Palestina di kota Jenin dan kamp pengungsi Jenin, tempat Laskar Israel melakukan operasi.

Menurut laporan awal, serangan udara, buldoser berat, dan operasi Laskar penyamaran telah mengakibatkan beberapa Mortalitas dan puluhan cedera, termasuk di antaranya personel medis, kata OCHA.

“Taktik mematikan seperti perang — termasuk serangan udara — diterapkan berulang kali selama operasi di Tepi Barat, yang menimbulkan kekhawatiran atas penggunaan kekuatan yang melampaui standar penegakan hukum,” sebut OCHA.

Operasi Israel terbaru di kamp pengungsi Jenin menyusul bentrokan selama berminggu-minggu antara Laskar Palestina dan Anggota Palestina bersenjata.

Kantor tersebut mengatakan badan Donasi PBB Kepada Palestina (UNRWA) melaporkan bahwa, hingga pekan Lampau, Sekeliling 2.000 keluarga telah mengungsi dari kamp Jenin selama bentrokan antar-Palestina.

Cek Artikel:  NATO Berencana Ubah Kesiapan Militer dalam Antisipasi Ancaman

OCHA mengatakan badan dunia dan Kenalan kemanusiaannya mendistribusikan kasur dan selimut kepada mereka yang mengungsi dalam operasi awal bulan ini. Para pekerja kemanusiaan Tak dapat mengakses daerah tersebut dengan Kondusif karena tingginya permusuhan.

Baca juga:  Penasihat Trump Tegaskan Hamas Tak Akan Pernah Berkuasa Kembali di Gaza

Mungkin Anda Menyukai