Donasi Pangan Beras Disalurkan selama 6 Bulan di Tahun Depan

Penerima Donasi pangan beras. Foto: Istimewa.

Jakarta: Program Donasi pangan (banpang) beras selama enam bulan akan dialokasikan pada 2025. Sebelumnya, pemerintah telah memastikan banpang beras kembali diadakan pada Januari dan Februari 2025, dan dalam Rapat Terbatas kemarin (30/12) diputuskan penambahan alokasi banpang beras Buat menjaga keseimbangan hulu dan hilir.

“Alhamdulillah, Bapak Presiden Prabowo sudah merestui Donasi pangan beras selama enam bulan di 2025. Jadi Januari, Lewat Februari. Kemudian yang empat bulan Kembali, nanti disesuaikan Bilaman bulannya,” ucap Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 31 Desember 2024.

“Tapi yang Niscaya pemerintah Serempak Bulog siap distribusikan total enam bulan alokasi dan total berasnya 960 ribu ton ke 16 juta PBP (Penerima Donasi Pangan) di 2025 sesuai usulan Bapak Menko Pangan kemarin dalam Ratas,” sambung dia.

Cek Artikel:  Harga Minyak Naik, Terdapat Asa Permintaan dari Tiongkok


(Beras Buat penyaluran Donasi pangan non Kas. Foto: Istimewa)

Program banpang beras ini, Jernih Arief, diberikan sebagai bagian paket kebijakan ekonomi dan bantalan bagi masyarakat berpendapatan rendah, sekaligus Buat menjaga hulu dan hilir.

“Kita pahami, Buat Donasi pangan beras di 2025, pemerintah Lalu mempertajam database penerima PBP. Buat itu, kita fokuskan pada Golongan desil 1 dan 2 serta Perempuan yang merupakan Perempuan kepala keluarga yang miskin dan lansia tunggal,” Jernih Arief.

Arief mengungkapkan, database penerima Donasi pangan (PBP) beras di 2025 akan menggunakan data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia (Kementerian PPN/Bappenas). Adapun rincian PBP terdiri 15,6 juta desil 1 dan 2, serta 400 ribu PBP Perempuan kepala rumah tangga miskin dan lansia tunggal.
 

Cek Artikel:  Stok Kekuatan Istimewa Cukup, PLN Siap Pasok Listrik Andal Selama Nataru

 

Pangkas Nomor kemiskinan

Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut program banpang beras menjadi salah satu program pemerintah yang Mempunyai andil terhadap penurunan tingkat kemiskinan.

Menurut BPS, jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 25,22 juta orang. Ini menurun sebanyak 0,68 juta orang terhadap Maret 2023 yang kala itu berjumlah 25,90 juta orang.

Di samping itu, banpang beras turut pula berperan dalam pengendalian inflasi. Kala itu, di September 2023, inflasi beras sempat sentuh hingga 5,63 persen.

Tetapi setelah digelontorkan banpang beras, inflasi beras membaik menjadi 0,48 persen di Desember 2023. Sementara pada 2024, inflasi beras tercatat pernah cukup tinggi pada Februari yang berada di 5,32 persen.

Cek Artikel:  Harga Emas Antam Kukuh di Rp1,42 Juta pada Senin 26 Agustus 2024

Melalui penyaluran banpang beras serta berbagai stimulus Donasi sosial lainnya, inflasi beras pun menurun. Misalnya, inflasi beras di Juli 2024 dicatat BPS berada di 0,94 persen.

Mungkin Anda Menyukai