CALON presiden Amerika Perkumpulan dari Partai Republik Donald Trump mengecam lawannya Kamala Harris soal Israel. Trump menuding kandidat dari Partai Demokrat itu membenci Israel. Serangan itu dilancarkan Trump selama debat pemilihan presiden di Philadelphia, Rabu (11/9) WIB. Trump mengulangi klaim yang dia katakan pekan lalu bahwa Israel bakal lenyap andai Harris jadi presiden.
“Dia membenci Israel. Kalau dia presiden, saya yakin Israel tidak akan ada dalam waktu dua tahun dari sekarang. Saya cukup pandai dalam memprediksi,” kata Trump dalam debat yang digelar ABC News itu.
“Pada saat yang sama, dengan caranya sendiri, dia membenci penduduk Arab, karena seluruh tempat itu akan hancur, orang Arab, orang Yahudi,” imbuhnya.
Baca juga : Philadelphia, Tempat Debat Perdana Trump vs Harris
Trump juga mengecam Harris karena tak hadir ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu datang ke Kongres AS, bulan lalu. Harris lebih memilih menghadiri pertemuan mahasiswi kulit hitam.
Menjawab serangan Trump, Harris menegaskan sikapnya untuk tetap memberi Israel kemampuan untuk membela diri khususnya yang berkaitan dengan Iran. Harris juga menegaskan perlunya solusi kedua negara agar di Palestina juga tercipta keamanan.
“Tetapi kita harus memiliki solusi dua negara, di mana kita dapat membangun kembali Gaza, di mana Palestina memiliki keamanan,” tambahnya.
Harris mengecam serangan Hamas yang membuat warga Israel terbunuh. Meski begitu, kata dia, perang yang berlarut-larut setelahnya juga banyak membunuh warga Palestina. Harris menegaskan kekerasan harus diakhiri dengan gencatan senjata.
“Langkah melakukannya penting, karena memang benar, terlalu banyak warga Palestina yang tidak bersalah telah terbunuh; anak-anak, ibu-ibu. Yang kita tahu adalah bahwa perang ini harus diakhiri. Perang ini harus segera diakhiri,” pungkasnya. (I-2)