Donald Trump Kembali Larang Anggota Gaza Pulang Kampung

Donald Trump Kembali Larang Warga Gaza Pulang Kampung
Presiden AS Donald Trump.(CNN)

 

 

Anggota Palestina di Jalur Gaza yang terkepung Bukan punya pilihan lain selain menghindari Area tersebut. Hal itu disampaikan Presiden AS Donald Trump, menegaskan kembali tuntutannya agar Mesir dan Yordania menampung mereka yang mengungsi.

“Mereka Bukan punya alternatif Demi ini. Maksud saya, mereka Terdapat di sana karena mereka Bukan punya alternatif. Apa yang mereka punya? Sekarang ini, tempat itu seperti tumpukan puing besar,” kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval seperti dilansir dari Anadolu, Rabu (5/2).

“Itu Letak pembongkaran. Seluruh tempat itu dihancurkan. Bukan Terjamin, Bukan Bersih. Itu bukan tempat yang diinginkan orang Demi ditinggali. Mereka Bukan punya alternatif selain kembali. Kalau kita memberi mereka alternatif Demi tinggal di tempat yang indah dan terbuka dengan beberapa tempat tinggal yang bagus di sana, semacam perumahan yang bagus, dan kita punya Doku di Timur Tengah,” tambahnya.

Cek Artikel:  Iran Enggak Ingin Perang tapi Siap Menghadapi Perang

Ketika diberitahu bahwa Anggota Palestina telah berulang kali mengatakan bahwa mereka Bukan Mau Lalu dipaksa meninggalkan tanah air mereka, Trump menyebut bahwa dia tak Mengerti bagaimana mereka akan bertahan hidup di Letak yang akan di bongkar tersebut.

“Saya Bukan Mengerti bagaimana mereka Bisa Mau tetap tinggal,” kata Trump mengulangi deskripsinya tentang Gaza sebagai tempat penghancuran.

Trump menegaskan kembali desakannya agar Yordania dan Mesir menerima kembali Anggota Palestina yang terusir, meskipun para pemimpin mereka dengan tegas menolak usulan tersebut.

Dia merasa sangat berbeda tentang Gaza dibandingkan banyak orang. 

Cek Artikel:  Partai Berkuasa di Korea Selatan Serukan Penangguhan Kekuasaan Yoon

“Saya pikir mereka harus mendapatkan sebidang tanah yang bagus, segar, dan indah, dan kita meminta beberapa orang Demi menyediakan Doku Demi membangunnya dan membuatnya bagus serta layak huni dan menyenangkan,” lanjutnya.

Trump menggambarkan usulan pemindahan penduduk Gaza merupakan kebijakan yang jauh lebih Berkualitas daripada kembali ke Gaza, yang telah mengalami puluhan tahun Kematian.

Ketika ditanya oleh seorang wartawan apakah dia mendukung pemukiman kembali Area Palestina oleh Israel, dia Mengucapkan belum tentu, Bukan.

“Saya hanya mendukung upaya pembersihan dan tindakan Demi mengatasinya. Tetapi, upaya itu telah gagal selama beberapa Dasa warsa, dan seseorang akan duduk di sini dalam 10 tahun atau 20 tahun dari sekarang, dan mereka akan mengalami hal yang sama,” katanya.

Cek Artikel:  Telepon Netanyahu, Presiden Macron Peringati Israel Soal Serangan di Rafah

Raja Yordania Abdullah II dijadwalkan mengunjungi Gedung Putih minggu depan dan Trump pada Selasa (4/2) pagi berbicara melalui telepon dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. 

Diketahui, tahap enam minggu awal dari perjanjian gencatan senjata yang sedang berlangsung berlangsung di Gaza pada 19 Januari, menghentikan perang Israel, yang telah menewaskan lebih dari 47.500 orang dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan di tengah pengungsian massal penduduk sipil dan kekurangan kebutuhan sehari-hari yang parah.

Pengadilan Kriminal Dunia mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November Demi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Dunia atas perangnya di daerah kantong tersebut. (Fer/P-3)

Mungkin Anda Menyukai