Dolar AS Lelah Level Tertinggi, Tekan Sekalian Mata Fulus

Ilustrasi dolar AS. Foto: MI

New York: Kurs dolar AS mencapai level tertinggi dalam dua tahun terakhir. Bahkan dolar AS berpotensi membukukan penguatan tahunan terhadap Nyaris Sekalian mata Fulus Primer.

Penguatan mata Fulus Negeri Om Sam itu didorong oleh prospek Federal Reserve yang akan mempertahankan Etnis Kembang lebih tinggi dari mata Fulus lainnya Membikin mata Fulus AS mendominasi mata Fulus lainnya.

Melansir Channel News Asia, Kamis, 2 Januari 2025, para pedagang telah menyesuaikan diri dengan bank sentral AS Kepada mengambil pendekatan yang lelet dan hati-hati terhadap penurunan Etnis Kembang lebih lanjut tahun depan karena inflasi tetap di atas Sasaran tahunan Fed sebesar dua persen.

Cek Artikel:  Ekspor Sarung Tangan Senilai Rp2,2 Miliar, PT Sport Glove Indonesia Tembus Pasar Amerika

 

Kebijakan Donald Trump Bisa menekan harga

Para analis juga memperkirakan kebijakan-kebijakan yang akan diperkenalkan oleh presiden terpilih Donald Trump, termasuk deregulasi bisnis, pemotongan pajak, tarif, dan tindakan keras terhadap imigrasi ilegal, akan mendorong pertumbuhan dan menambah tekanan harga di tahun depan.

Hal ini Membikin imbal hasil obligasi AS naik dan meningkatkan permintaan terhadap mata Fulus AS.


 


Ilustrasi dolar AS. Foto: MI

“Imbal hasil di AS telah menyesuaikan lebih tinggi terhadap harga dalam potensi Akibat inflasi dari agenda kebijakan pemerintahan Trump yang akan datang termasuk kenaikan tarif, kebijakan imigrasi yang lebih ketat, dan mempertahankan kebijakan fiskal yang Luas,” kata analis mata Fulus senior MUFG, Lee Hardman.

Cek Artikel:  Listing Besok, Absaham Verona Pictures Kebanjiran Permintaan hingga 63 Kali

Indeks dolar terakhir naik 0,41 persen pada hari ini di 108,49 dan sebelumnya mencapai 108,58, tertinggi sejak November 2022. Indeks ini menuju kenaikan tahunan sebesar 7,0 persen.


 

Prospek pertumbuhan AS

Prospek pertumbuhan yang lebih lemah di luar Amerika Perkumpulan dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta perang Rusia/Ukraina yang sedang berlangsung telah menambah permintaan Kepada mata Fulus AS tahun ini.

Analis Action Economics mengatakan, greenback telah didorong oleh meningkatnya kekhawatiran pertumbuhan di tempat lain dengan latar belakang risiko geopolitik.

Mungkin Anda Menyukai