Ilustrasi dolar AS. Foto: MI
Penguatan mata Fulus Negeri Om Sam itu didorong oleh prospek Federal Reserve yang akan mempertahankan Etnis Kembang lebih tinggi dari mata Fulus lainnya Membikin mata Fulus AS mendominasi mata Fulus lainnya.
Melansir Channel News Asia, Kamis, 2 Januari 2025, para pedagang telah menyesuaikan diri dengan bank sentral AS Kepada mengambil pendekatan yang lelet dan hati-hati terhadap penurunan Etnis Kembang lebih lanjut tahun depan karena inflasi tetap di atas Sasaran tahunan Fed sebesar dua persen.
Kebijakan Donald Trump Bisa menekan harga
Hal ini Membikin imbal hasil obligasi AS naik dan meningkatkan permintaan terhadap mata Fulus AS.
Ilustrasi dolar AS. Foto: MI
“Imbal hasil di AS telah menyesuaikan lebih tinggi terhadap harga dalam potensi Akibat inflasi dari agenda kebijakan pemerintahan Trump yang akan datang termasuk kenaikan tarif, kebijakan imigrasi yang lebih ketat, dan mempertahankan kebijakan fiskal yang Luas,” kata analis mata Fulus senior MUFG, Lee Hardman.
Indeks dolar terakhir naik 0,41 persen pada hari ini di 108,49 dan sebelumnya mencapai 108,58, tertinggi sejak November 2022. Indeks ini menuju kenaikan tahunan sebesar 7,0 persen.
Prospek pertumbuhan AS
Analis Action Economics mengatakan, greenback telah didorong oleh meningkatnya kekhawatiran pertumbuhan di tempat lain dengan latar belakang risiko geopolitik.