DOKTER Genting darurat Razan Al-Nahhas mengalami keadaan mengerikan setiap hari di Jalur Gaza, Palestina, Begitu berupaya merawat gelombang demi gelombang Penduduk Palestina yang terluka.
“Tak Terdapat Langkah Buat Benar-Benar mengekspresikan emosi, trauma yang Anda rasakan Begitu itu, Menonton Member keluarga yang hancur, menangisi jenazah anak-anak mereka, keluarga mereka, kerabat mereka. Tak mungkin mereka Pandai mempersiapkan saya Buat itu, meskipun mereka sudah berusaha,” kenang Al-Nahhas.
“Hanya perasaan nyaris putus asa ketika kalian di sana, karena Menonton pasien-pasien ini, yang sangat Mau kalian rawat, dan kalian Mengerti kalian Tak Pandai melakukannya,” tambahnya.
Dia mengenang Begitu dirinya harus memilih pasien yang diselamatkan di tengah banyak korban yang berdatangan ke Aqsa al-Shuhada di Deir al-Balah Begitu pengeboman Israel yang tiada henti dan Restriksi Donasi yang memaksa fasilitas medis Buat beroperasi secara Tak terkoordinasi.
“Sebagai penyedia layanan kesehatan, kami Sebaiknya merawat setiap pasien, tetapi dengan keterbatasan sumber daya dan jumlah korban yang sangat banyak, Anda ditempatkan dalam posisi tanpa pilihan. Itu perasaan yang belum pernah saya alami,” katanya.
“Sekarang, sejauh menyangkut Donasi yang dikirimkan, Tak Terdapat yang Tamat. Maksud saya, Anda Mengerti, itu tergantung pada keberhasilan atau kegagalan. Beberapa minggu lebih Bagus daripada yang lain. Tetapi, bahkan ketika Donasi Tamat, itu hanya jumlah minimum,” tambahnya.
Mengenai surat penangkapan yang dikeluarkan Mahkamah Pidana Dunia (ICC) atas Benjamin Netanyahu dan Gallant, al-Nahhas mengatakan bahwa dia merasa berkewajiban secara pribadi Buat memberikan kesaksiannya kepada ICC. “Sejumlah kecil orang yang pergi dan menjadi saksi mata genosida ini.”
“Mereka Tak mengizinkan pers asing. Mereka Tak mengizinkan penyidik. Mereka Benar-Benar Tak mengizinkan siapa pun masuk Buat menyaksikan ini. Jadi bagi kami yang telah masuk sudah menjadi tugas dan kewajiban kami Buat memberikan kesaksian. Saya Benar-Benar Mau melakukan itu,” katanya.
Hala Rharrit, mantan juru bicara Departemen Luar Negeri, yang berbicara dalam konferensi pers Serempak Al-Nahhas, mengakui bahwa banyak politisi Tak tergerak oleh semakin banyak bukti bahwa Israel melakukan genosida di Gaza, mengaitkannya dengan meluasnya Golongan kepentingan Spesifik di Washington.
“Politisi kita Tak Tengah memilih berdasarkan tuntutan konstituen mereka. Mereka Tak Tengah memilih berdasarkan yang Bagus bagi Amerika,” katanya.
“Keputusan-keputusan ini Tak dibuat berdasarkan sesuatu yang Membangun Amerika lebih Kondusif, yang memajukan kepentingan AS. Keputusan-keputusan ini dibuat berdasarkan siapa yang akan Membangun saya terpilih, siapa donor yang harus saya pertanggungjawabkan? Dan itulah yang mendorong pengambilan keputusan dan itulah yang Benar-Benar berbahaya bagi rakyat Amerika,” tambahnya. (Ant/Z-2)