Ditjen Bea dan Cukai Komitmen Dukung Pelaku UMKM

Ditjen Bea dan Cukai Komitmen Dukung Pelaku UMKM
Bazaar UMKM(ANTARA)

DIREKTORAT Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan berkomitmen untuk mendukung geliat pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Keuangan (UMKM). Salah satu dorongan yang diberikan ialah dukungan bagi pelaku usaha sektor itu melakukan ekspor.

“Kenapa kita dorong ekspor? Asal Mula jangan sampai kita hanya dimasuki oleh barang impor, kita harus tumbuhkan kelebihan UMKM kita dan kualitas untuk kemudian bisa juga survive dan menghasilkan devisa. Itu menumbuh kembangkan ekonomi,” ujar Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Askolani dalam taklimat media di kantornya, Jakarta, Jumat (20/9).

Dukungan yang diberikan Ditjen Bea Cukai, lanjutnya, tak melulu hal-hal prosedural atau urusan dokumen semata. Otoritas kepabeanan bekerja sama dengan banyak pihak untuk memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM.

Cek Artikel:  Karier Mahasiswa Ilmu Kesehatan tidak hanya Layanan Klinis

Baca juga : Ekspor Perdana UMKM ke Jepang Senilai Rp550 Juta, Bea Cukai Bogor Berikan Asistensi

Beberapa pihak yang dilibatkan di antaranya ialah perbankan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perdagangan. Itu semata-mata, kata Askolani, untuk mendukung UMKM bisa menargetkan pasar luar negeri.

“Sekarang kami sudah punya PKS (perjanjian kerja sama) dengan Kemlu dan Kemlu akan membantu ikut memasarkan ekspor UMKM ke luar negeri,” kata dia.

“Dalam satu tahun ini kami mengajak Kemlu untuk bisa melibatkan kedutaan dan komjennya untuk memasarkan produk UMKM. Selama ini kami menggunakan atase kami yang ada di Arang Dhabi, Singapura, Tokyo, Hong Kong, dan Brussels,” sambung Askolani.

Baca juga : Bea Cukai Berperan, Ekspor UMKM Catat Pusingkatan Berkelanjutan

Cek Artikel:  Permen LHK Nomor 10 Mengertin 2024 Membangun Pejuang Lingkungan tidak Berjalan Sendiri

Sejauh ini, Ditjen Bea Cukai telah memberikan pendampingan kepada 500 pelaku UMKM untuk melakukan ekspor. Askolani menargetkan jumlah itu bisa terus meningkat berkali-kali lipat. “4 ribuan lebih akan kami bimbing dan kami libatkan institusi lain untuk melalukan hal ini. Jadi ini yang menjadi program day by day kami lakukan,” jelasnya.

Pendampingan tersebut merupakan bagian dari dukungan informal yang diberikan oleh Ditjen Bea dan Cukai. Sementara dukungan formal yang selama ini diberikan ialah melalui fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).

Melalui fasilitas itu, pelaku usaha berorientasi ekspor yang masih memerlukan bahan baku impor diberikan kemudahan. “Dia dapat fasilitas pembebasan, baik dari bea masuk maupun PDRI (Pajak Dalam Rangka Impor), lalu barangnya dia olah, dia produksi, dan kemudian dia bisa ekspor. Ini yang formal yang selama ini kami jalani, mendukung KITE umum dan IKM,” tutur Askolani.

Cek Artikel:  Mengenang Tragedi 911, ini Fakta dan Sejarah Menara Kembar World Trade Center

“Ini masih terus berjalan, butuh dukungan untuk menumbuhkembangkan UMKM kita dan menumbuhkan inovasi dan tentunya dari instansi pemerintah untuk dukung program itu,” pungkasnya. (S-1)

Mungkin Anda Menyukai