Diseminasi Teknologi Mesin Pas Guna Olah Limbah Botol Plastik Jadi Bernilai Tinggi

Diseminasi Teknologi Mesin Tepat Guna Olah Limbah Botol Plastik Jadi Bernilai Tinggi
Ilustrasi(Dok UP)

KESADARAN masyarakat dalam pengelolaan sampah plastik saat ini mulai tumbuh. Yayasan Kampus Diakoneia Modern (YKDM) di Bekasi, Jawa Barat, misalnya mengelola sampah melalui bank sampah yang sumber sampahnya berasal dari warga sekitar yayasan.

Sayangnya, dari salah satu sampah yang dikumpulkan yakni limbah botol plastik, masih memiliki nilai ekonomi yang rendah. Menurut Sekretaris YKDM Sotar, rendahnya nilai ekonomi limbah botol plastik yang rendah lantaran pihaknya langsung menjual kepada pengepul tanpa proses pengolahan lebih lanjut.

“Jadi, perlu ada teknologi pengolah sampah atau limbah botol plastik untuk menjadi suatu produk yang dapat dijual,” ungkap Sotar, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat Universitas Pancasila (UP), di mitra penerima manfaat YKDM, Bekasi, Jawa Barat.

Cek Artikel:  10 Hewan Langka Indonesia yang Terancam Punah

Baca juga : Taman Kota Sukmajaya Depok Berubah Jadi Showroom Sampah

YKDM adalah organisasi nirlaba yang fokus pada upaya perlindungan anak di Jabodetabek khususnya kelompok anak-anak prasejahtera mencakup anak jalanan, pemulung, korban kekerasan, dan yatim piatu.

Demi ini YKDM menjangkau lebih dari 400 anak di komunitas prasejahtera melalui berbagai kegiatan kolaborasi dengan komunitas lokal. Menurut Ketua Pengabdi Agri Suwandi, inovasi produk dapat berkembang jika ada kreativitas yang mendukung. Selain itu, dapat melihat peluang yang baik dengan strategi penjualan yang tepat dan didukung teknologi terkini.

Atas dasar itu, tim pengabdian pada masyarakat UP melakukan diseminasi mesin-mesin pengolah sampah atau limbah botol plastik menjadi produk sapu ijuk plastik yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

Cek Artikel:  11 Manfaat Buah Nangka, Dapat Menyehatkan Jantung

Baca juga : Tiga Mengertin The Antheia Project Kelola Sampah dari Rumah

Mereka terdiri dari dosen program studi Teknik Mesin Fakultas Teknik UP yakni Agri Suwandi, Dede Lia Zariatin, dan Dhidik Mahandika, serta dosen program studi Sayantansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UP Susilawati.

Ia menjelaskan kegiatan pengabdian yang didukung pembiayaan dari hibah Kemendikbudristek tahun anggaran 2024 ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kepada masyarakat yang mendukung SDGs Chapter #12 melalui diseminasi mesin teknologi pengolah limbah untuk menghasilkan suatu produk bernilai jual lebih. 

Ia menambahkan mesin-mesin tepat guna yang didiseminasikan merupakan hasil rancang bangun mahasiswa program studi S1 Teknik Mesin UP. Kelebihan mesin-mesin pengolah limbah botol plastik itu yakni mesin-mesin customize sesuai kebutuhan dan telah didaftarkan dalam KI Desain Industri.

Cek Artikel:  BPKH Jernihkan Dalih Masyarakat Sebaiknya Daftar Haji Sedari Awal

“Kegiatan yang melibatkan mahasiswa ini perwujudan dari kegiatan MBKM serta penerapan nilai-nilai luhur Pancasila yang dijunjung UP. Dengan adanya mesin-mesin teknologi pengolahan limbah botol plastik tersebut, diharapkan mitra bisa berinovasi atas varian produk yang bakal dibuat dan dipasarkan,” pungkas Agri.

Sementara itu, mitra lainnya yaitu Asisten Manager PT Kalbe Farma Arie Wibowo yang merupakan salah satu yang membina YKDM, berharap nantinya mesin-mesin yang dibuat dapat disebarkan ke mitra-mitra lainnya untuk keberlanjutan program. “Kami siap membantu untuk mendistribusikannya,” tutup Arie. (H-2)

Mungkin Anda Menyukai