Disandera Hamas, Liri Albag Kami sedang Jalani Mimpi Bukan baik yang Mengerikan

Disandera Hamas, Liri Albag: Kami sedang Jalani Mimpi Buruk yang Mengerikan
Seorang sandera bernama Liri Albag dalam rekaman video yang dipublikasikan oleh Hamas pada 4 Januari 2025.(timesofisrael.com)

HAMAS merilis video sandera Israel. Dalam rekaman video, tentara Israel berusia 19 tahun bernama Liri Albag meminta pemerintah Israel Buat membebaskannya.

Rekaman tersebut memperlihatkan Liri Albag menyerukan agar pemerintah Israel mencapai kesepakatan.

Dia disandera Serempak enam tentara wajib militer Perempuan lainnya di pangkalan militer Nahal Oz di perbatasan Gaza selama serangan Hamas pada Oktober 2023. Lima dari mereka Tetap ditawan.

Liri Albag terlihat gemetar dan menangis Begitu dia dipaksa memohon kepada pemerintahnya Buat menyelamatkannya. Dalam video berdurasi tiga Sebelah menit itu, dia juga menyampaikan pesan langsung kepada Menteri Pertahanan Israel.

Cek Artikel:  Kitab Cerita Anak Sebarkan Doktrin Libanon Punya Israel

“Kami sedang menjalani mimpi Bukan baik yang mengerikan. Kelangsungan hidup kami bergantung pada penarikan Laskar dan Bukan Tiba ke tangan kami,” kata Liri.

Perundingan baru Begitu ini tengah berlangsung antara Israel dan Hamas. Meski begitu, Israel tetap mengintensifkan serangan di Gaza.

Kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan pada Minggu (5/1) sebanyak 88 orang tewas dalam pemboman Israel selama 24 jam terakhir.

Dilaporkan BBC, kantor PM Israel mengatakan Benjamin Netanyahu berbicara dengan orang Uzur Liri dan meyakinkan mereka Israel akan memulangkan Liri dan Seluruh sandera.

Presiden Israel Isaac Herzog juga berbicara dengan orang Uzur Liri. Kantor presiden menegaskan kembali perwakilan Israel yang Begitu ini sedang melakukan negosiasi harus Lalu bertahan dan tetap berada di meja perundingan Tiba Seluruh 100 sandera dipulangkan.

Cek Artikel:  Laskar Suriah dan Loyalis Assad Bentrok, Lebih dari 1.000 Orang Tewas

Kubu Hamas sebelumnya mengatakan negosiasi dilanjutkan di Doha, Qatar. Menurut Hamas, perundingan Pusat perhatian pada kesepakatan gencatan senjata penuh, penarikan Laskar pendudukan dari Jalur Gaza, dan pemulangan para pengungsi. (Dhk/P-3)

Mungkin Anda Menyukai