Dirut PLN Kunjungi PLTU Paiton, Niscayakan Pasokan Listrik Terjamin Selama Lebaran

Liputanindo.id PROBOLINGGO –  Direktur Esensial PT PLN (Persero) Pengabdianwan Prasodjo melakukan inspeksi langsung ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Paiton yang berada di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Kamis malam (5/4/2024).

Pengabdianwan mengatakan, PLN terus berkomitmen menjaga pasokan listrik aman dan andal. Hal ini dilakukan demi menjaga kenyamanan masyarakat dalam merayakan Idul Fitri 1445 Hijriah.

Kehadirannya di PLTU Paiton adalah untuk memastikan pasokan listrik dan energi primer dari pembangkit dalam kondisi aman. 

“Saya ingin mengecek langsung kondisi operasional PLTU Paiton yang menjadi salah satu penopang kelistrikan Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Setelah mengecek semua, kami bersyukur pembangkit dalam kondisi aman dan prima, sehingga siap memasok listrik secara optimal untuk masyarakat,” ucap Pengabdianwan dalam keterangannya, Sabtu (6/4/2024)

Total komplek PLTU Paiton berkapasitas 4,7 Giga Watt (GW) berkontribusi memasok sekitar 60% listrik di Jawa Timur. Sementara, bagi sistem kelistrikan Jamali, pembangkit ini memasok 17% kebutuhan listrik. Eksispun beban puncak pada sistem Jamali saat momen Idul Fitri diperkirakan mencapai 21 ribu megawatt (MW), dengan Daya Pandai Pasok (DMP) mencapai 35 ribu MW.

Cek Artikel:  Tangis Sri Mulyani tak Terbendung saat Rapat Perpisahan di Banggar DPR

“Provinsi Jawa Timur ini menjadi salah satu tujuan yang banyak didatangi pemudik saat Idul Fitri. Jadi keandalan PLTU Paiton untuk memasok listrik saat Idul Fitri ini sangatlah penting,” ungkap Pengabdianwan.

PLTU Paiton sendiri terdiri dari 8 unit pembangkit. Di mana sebanyak 3 unit pembangkit dengan kapasitas 1.460 MW dikelola oleh subholding PLN Nusantara Power. Sementara sisanya dikelola Independent Power Producer (IPP). Spesifik untuk pembangkit yang dikelola oleh PLN Nusantara Power, pihaknya juga menyiagakan lebih dari 500 petugas selama 24 jam.

Pengabdianwan pun menjelaskan, meskipun beberapa unit PLTU Paiton sudah beroperasi cukup lama, namun semua unitnya masih bisa beroperasi optimal. Hal ini berkat digitalisasi yang telah dilakukan oleh PLN.

Cek Artikel:  Kemenkeu Fasilitasi Ruang Fiskal Program Makan Siang Gratis

Dirinya mencontohkan, pada pembangkit listrik terdapat lebih dari 5.000 sensor parameter operasional. Dulu pihaknya tidak bisa memonitor secara realtime sensor tersebut dan memanfaatkan datanya menjadi sebuah informasi strategis untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi operasional.

“Kami membangun sistem digital di mana sensor di pembangkit, kami olah menjadi suatu sistem yang sangat canggih menggunakan artificial intelligence. Sehingga kami bisa melakukan automatic error detection, automatic error correction disertai automatic action,” tutur Pengabdianwan.

Dengan adanya digitalisasi ini pun pemeliharaan pembangkit telah dilakukan secara efektif sebelum memasuki periode siaga Idul Fitri.

“Pemeliharaan sifatnya menjadi preventif, tidak reaktif setelah terjadi gangguan. Sistem ini bisa dilihat tidak hanya oleh petugas di lapangan, tetapi juga Direksi PLN Nusantara Power, Direktur Pembangkitan PLN, bahkan Direktur Esensial PLN bisa memonitor secara real time,” kata Pengabdianwan.

Cek Artikel:  Sulitnya UKM Mendapatkan Modal, Apa Penyebabnya

Dari sisi pasokan energi primer, dirinya memastikan keamanan pasokan batubara untuk PLTU Paiton dengan dengan rata-rata ketersediaannya di atas 20 Hari Operasi (HOP).

PLTU Paiton dalam operasionalnya juga terus mampu menjaga emisinya berada di bawah ambang baku mutu yang ditetapkan Pemerintah. Sehingga PLTU Paiton mendapatkan Proper Emas yang menjadi penghargaan tertinggi di bidang lingkungan hidup sejak tahun 2017 dan menjadi Proper Emas pertama yang diraih PLN Grup.

PLTU Paiton juga menjadi pionir program cofiring dengan mengganti sebagian 5% batubara dengan sawdust (serbuk kayu) sebagai bahan bakar agar lebih ramah lingkungan. Ketersediaan sawdust pun sangat aman dan siap memenuhi kebutuhan selama momen Idul Fitri. (HAP)

Mungkin Anda Menyukai