Dirut Food Station Beberkan Biang Kerok Penyebab Harga Beras Naik

Liputanindo.id JAKARTA – Direktur Primer PT Food Station Pamrihadi Wiraryo memastikan kondisi naiknya harga beras tidak berlangsung lama. Eksispun kenaikan harga beras, kata dia, disebabkan karena anomali cuaca sehingga dengan penanganan yang cepat maka harga beras akan kembali normal.

“Eksisnya keterbatasan produktivitas pada beras yang disebabkan karena anomali cuaca yang berdampak pada penurunan pasokan,” kata Pamrihadi dalam rapat Komisi B DPRD DKI terkait persiapan ketahanan pangan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah di Jakarta, Rabu (6/3/2024).

Pamrihadi menuturkan adanya anomali cuaca itu membuat hasil panen yang biasanya menghasilkan tujuh ton kini menjadi hanya lima ton beras saja.

Menurut dia penyebab ini yang menciptakan ketidakseimbangan antara produksi dengan kebutuhan penggilingan beras sehingga berakibat terjadinya kelebihan kapasitas.

Cek Artikel:  Konsisten Implementasi Program Pemberdayaan Usaha Kecil, Bank DKI Terima Apresiasi dari BI

“Penggilingan beras bertambah sementara jumlah lahan tidak bertambah, sehingga terjadi rebutan gabah yang pada akhirnya mempengaruhi harga,” tambahnya.

Sedangkan, lanjut dia, penggilingan kecil sudah tidak dimungkinkan untuk produksi lantaran tidak adanya modal dan alat produksi yang kurang efisien.

Selain itu, perubahan cuaca dinilai juga mempengaruhi pergeseran masa tanam sehingga hasil panen tidak sebanding dengan permintaan konsumen yang tinggi.

“Semestinya masa tanam dilakukan di September namun terjadi pergeseran di Desember sehingga mengakibatkan panen juga ikut bergeser,” jelasnya.

Dengan demikian, PT Food Station Tjipinang Jaya mengambil langkah dengan memaksimalkan stok Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dengan menambah distribusi beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) 50 kilogram hingga jelang panen 2024.

Cek Artikel:  Jasa Raharja Boyong 3 Penghargaan Top GRC

Kemudian, untuk memaksimalkan ketahanan pangan pihaknya mendistribusikan ke modern retail sebanyak 15.000 ton untuk Idul Fitri 1445 Hijriah.

Menjelang Ramadhan 2024 Pemprov DKI Jakarta terus menggelar program sembako murah di seluruh wilayah DKI Jakarta.

Pemprov DKI Jakarta, seperti dirilis Antara, juga menggandeng pihak swasta dan Badan Usaha Punya Daerah (BUMD) seperti Pasar Jaya, Dharma Jaya, dan Food Station Tjipinang dalam menyelenggarakan sembako murah. (DIM)

Mungkin Anda Menyukai