Presiden Joko Widodo telah meresmikan Bendungan Temef di NTT. Foto: Dok Setpres
Jakarta: Presiden Joko Widodo telah meresmikan Bendungan Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur. Bendungan yang digarap PT Indra Karya (Persero) sejak 2017 ini memiliki luas area genangan mencapai 297 hektare dan daya tampung 45 juta meter kubik.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, bendungan ini dirancang untuk mereduksi banjir hingga 15 persen di Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Malaka. Ia juga menyatakan pentingnya peran air sebagai kunci kemakmuran di NTT, yang mencakup manfaat menanam padi, jagung, dan singkong bagi para petani.
“Oleh sebab itu, pemerintah dalam sepuluh tahun ini telah membangun bendungan di NTT ada empat, satu Rotiklot, dua Raknamo, tiga Napun Gete, dan yang sekarang Bendungan Temef,” ungkap Jokowi dilansir Jumat, 4 Oktober 2024.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Istimewa Indra Karya Gok Ari Joso Simamora menjelaskan, Bendungan Temef merupakan bendungan Proyek Strategis Nasional (PSN) keempat garapan Indra Karya di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Ia berharap bendungan ini dapat menjadi pengelola sumber daya air.
“Sekarang sudah terdapat empat bendungan yang kita garap dan telah diresmikan, Raknamo di 2018, Rotiklot di 2019, Napun Gete di 2021, dan Temef di 2024 yang baru saja terlaksana,” ujar Gok Ari usai peresmian Bendungan Temef Kecamatan Oenino dan Polen.
Bendungan Temef terletak di desa Oenino dan desa Kobaki berada di daerah aliran sungai (DAS) Noel Benanain yang memiliki panjang 45,48 kilometer dan luas mencapai 550,98 kilometer persegi. Peran Temef menjadi kunci kesejahteraan di NTT dengan mendukung ketahanan pangan melalui manfaat irigasi pada lahan seluas 4.500 hektare.
Indra Karya turut berkontribusi sebagai BUMN penyedia jasa konsultan supervisi Bendungan Temef yang akan menyediakan kebutuhan air baku untuk 28 ribu keluarga di Kecamatan Polen, Noemuti Timur, dan Kabupaten Malaka, serta memiliki potensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) dengan kapasitas 2 x 1,0 MW.