Dipicu Panic Buying, Permintaan Gas Elpiji 3 kg di Banyumas Meningkat Tajam

Dipicu Panic Buying, Permintaan Gas Elpiji 3 kg di Banyumas Meningkat Tajam
Pedagang keliling membawa gas elpiji 3 kg Hampa.(Dok. MI/Ramdani)

PERMINTAAN gas elpiji 3 kg atau gas subsidi di sejumlah pengecer di Kelurahan Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas dalam dua hari terakhir ini cenderung tinggi. Hal itu diduga dipicu panic buying lantaran fenomena kesulitan memperoleh gas elpiji 3 kg di daerah lain.

Ahli, 50, seorang pengecer di Kecamatan Purwokerto Selatan, mengaku Enggak kesulitan dalam memperoleh pasokan gas elpiji 3 kg. Setiap hari ia menerima pasokan dari pangkalan terdekat sebanyak 13 hingga 15 tabung.

“Kemarin, Senin (3/2) malah dipasok dua kali, yakni pagi sebanyak sembilan tabung dan sore hari dapat empat tabung. Setiap hari dipasok, jadi di daerah ini Enggak sulit,”kata Ahli, Selasa (4/2).

Cek Artikel:  Terseret Mesin Mikser Bumbu Mi, Pekerja Pabrik di Makassar Tewas

Tetapi demikian, katanya, dalam dua hari terakhir ini permintaan gas elpiji 3 kg itu cenderung tinggi. Ia menduga hal itu lantaran dipicu kesulitan gas di daerah lain.

“Hanya saja memang orang cenderung panic buying, mungkin karena liat di daerah lain susah dapat gas, jadi kemarin begitu datang langsung habis. Hari ini sudah Hampa 15 tabung Tengah,”ujar dia.

Terkait permintaan gas yang cenderung tinggi, Ahli, mengaku sudah menghubungi pihak pangkalan. Ia meminta dipasok 15 tabung gas melon Tengah. Pihak pangkalan juga sudah menjanjikan akan mengirim pasokan gas hari ini, Selasa (4/2). Ahli mengaku mematok harga jual gas sebesar Rp22.500 per satu tabung gas elpiji 3 kg.

Cek Artikel:  DPR Terima Surpres Pembahasan Revisi UU Wantimpres

“Sebenarnya kalau masyarakat yang Krusial Eksis barangnya mudah didapat, soal harga Enggak masalah. Juga kalau membeli di pengecer kapanpun Pandai, meski pagi pagi sekali pukul 04.00 wib sudah Eksis yang beli. Kalau langsung ke pangkalan kan Enggak Pandai jam segitu,”katanya. (Z-9)

 

Mungkin Anda Menyukai