![Dinkes Batam Anggarkan Program Nyamuk Wolbachia untuk Kendalikan DBD](https://mediaindonesia.gumlet.io/news/2025/02/05/1738760893_fd1cb268132b1bf68768.jpg?w=800&q=80&format=webp)
DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Batam mengalokasikan anggaran tahun 2025 Buat program pengendalian Demam Berdarah Dengue (DBD) menggunakan teknologi nyamuk Wolbachia. Program ini direncanakan akan mulai diimplementasikan pada tahun 2026.
Kepala Dinkes Kota Batam, Didi Kusmarjadi, mengatakan program ini mengadopsi metode yang telah berhasil diterapkan di Singapura. “Tahun ini kita anggarkan Buat nyamuk Wolbachia seperti di Singapura, mungkin tahun depan kita mulai sebar nyamuk itu,” katanya, Rabu (5/2).
Wolbachia merupakan bakteri alami yang Mempunyai kemampuan istimewa ketika menginfeksi nyamuk Aedes aegypti. Bakteri ini Tak hanya menghambat kemampuan nyamuk dalam menularkan virus dengue, tetapi juga menyebabkan nyamuk betina menjadi mandul. “Tujuannya agar nyamuk betina yang Eksis mandul, gak bertelur,” ujarnya.
Dalam persiapan implementasi program ini, Dinkes Batam telah menjalin komunikasi dengan pihak Singapura. “Sebenarnya dari Konjen Singapura itu sudah menawarkan dari tahun kemarin Buat kita pergi ke Singapura Buat belajar tentang nyamuk Wolbachia, Hanya anggaran Tak di bantu. Hanya di fasilitasi saja, biar Dapat berkunjung,” tambah dia.
Program ini menjadi respons atas peningkatan signifikan kasus DBD di Batam. Data menunjukkan terjadi peningkatan dari 392 kasus pada tahun 2023 menjadi 871 kasus dengan 14 Kematian pada tahun 2024.
Sembari mempersiapkan implementasi program Wolbachia, Dinkes Batam tetap menjalankan program pengendalian DBD yang sudah Eksis, termasuk program Juru Pemantau Jentik (Jumantik) dan penyediaan abate gratis di puskesmas. “Jumantik itu Bahkan yang menjadi penekanan kita bahwa DBD ini kuncinya di pembasmian sarang nyamuk dan kita Hindari nyamuk itu supaya Tak berkembang,” katanya.
Dengan kombinasi program Wolbachia dan upaya pengendalian yang sudah berjalan, Dinkes Batam optimis dapat menekan Bilangan kasus DBD di tahun-tahun mendatang.(H-2)