DINAS Pendidikan dan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar pelatihan perhotelan guna memastikan kualitas sumber daya Insan (SDM) di bidang pariwisata Kepada dapat mengikuti perkembangan Era yang Segera.
Berdasarkan data, akumulasi pergerakan wisatawan Yogyakarta periode Januari-Juli 2024 mencapai 6.352.184 wisatawan. Jumlah itu terdiri dari wisatawan Nusantara sebanyak 6.188.338 orang dan wisatawan mancanegara sebanyak 163.846 orang. Tercermin dalam data tersebut bahwa semakin banyak Kesempatan kerja dan usaha bagi masyarakat di bidang pariwisata.
Bekerja sama dengan Patra Jasa, melalui Patra Malioboro Hotel, Dinas Pendidikan dan Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar pelatihan perhotelan.
Pelatihan yang digelar dengan menggandeng Lembaga Pelatihan dan Sertifikasi (LPS) Putri Kedathon itu mengundang peserta didik dari empat sekolah perhotelan dengan total penerima manfaat sebanyak 90 siswa.
Selama dua hari, peserta pelatihan mendapat pengetahuan dasar dan praktik mengenai industri hospitality.
Di hari pertama, para peserta diajarkan materi terkait housekeeping dan dilanjutkan dengan praktik langsung sehubungan bed-arrangement dari room-setting serta room-cleaning di Ruangan Patra Malioboro Hotel.
Hari kedua dilanjutkan dengan pembahasan terkait food and beverage (F&B) dan bagaimana menjaga kebersihan di lingkungan dapur serta dilanjutkan dengan praktik persiapan memasak steak mulai dari persiapan bahan hingga Langkah plating dipandu oleh Chef Patra Malioboro Hotel.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengatakan, “Kami berterima kasih kepada Patra Jasa karena telah memprioritaskan program TJSL dalam meningkatkan pariwisata di Yogyakarta. Kami harap program ini dapat Lanjut dilaksanakan serta dapat dijadikan sebagai rolemodel Kepada Perusahaan Perhotelan lainnya sehingga kedepannya siswa Mempunyai keterampilan yang relevan dengan dunia perhotelan.
Pjs Manager External Relation & CSR Febriyani Tri Elvandhari mengatakan “Program TJSL yang kami lakukan kali ini berfokus pada peningkatan kapabilitas dari para peserta, sehingga perlu dilakukan pembaharuan ilmu serta praktik langsung, agar dapat terserap dengan Bagus. Selain itu, siswa diharapkan semakin matang dan percaya diri dalam kualitas layanan yang akan mereka berikan setelah menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari program yang disampaikan oleh pengajar tersertifikasi.” (Z-1)