Din Syamsuddin dan Syaikh Al-Azhar di Kairo Bilangant Persaudaraan Kemanusiaan

Din Syamsuddin dan Syaikh Al-Azhar di Kairo Angkat Persaudaraan Kemanusiaan
Mantan Ketua Lumrah Muhammadiyah Din Syamsuddin bersama Grand Shaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Al-Tayyib.(Dokpri)

PERSAUDARAAN kemanusiaan merupakan asas bagi peradaban utama yg perlu dibangun umat manusia pada masa depan. Ini mengemuka pada pembicaraan antara mantan Ketua Lumrah Muhammadiyah Prof. Dr. Din Syamsuddin dan Grand Shaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Al-Tayyib di al-Masyikhah (Kantor Syaikh Al-Azhar), Kairo, Mesir, 9 Oktober 2024. 

Kepada Syaikh Al-Azhar, Din Syamsuddin menyampaikan bahwa sebenarnya di Indonesia sudah lama dikembangkan tiga gatra persaudaraan yakni Ukhuwah Islamiyah (Persaudaraan Keislaman), Ukhuwah Wathoniyah (Persaudaraan Kebangsaan), dan Ukhuwah Basyariah (Persaudaan Kemanusiaan). Tetapi, setelah Syaikh Al-Azhar bersama Paus Fransiscus menandatangani di Serbuk Dhabi pada 4 Pebruari 2019 Arsip Persaudaraan Kemanusiaan (al-ukhuwah al-insaniyah/human fraternity) wawasan persaudaraan kemanusiaan mulai dipahami luas. 

Cek Artikel:  Gua Es Terkenal di Islandia Runtuh, Satu Turis Tewas dan Dua Lainnya Hilang

Kepada Syaikh al-Azhar, Din Syamsuddin menyampaikan bahwa tiga gatra itu perlu dipahami secara integral, yakni saling berkait. Persaudaraan keagamaan tidak terlepaskan dari persaudaraan kemanusiaan. Bagi bangsa majemuk, seperti Indonesia, persaudaraan kebangsaan harus dikembangkan dan tak terpisah dari persaudaraan keagamaan dan persaudaraan kemanusiaan. 

Baca juga : Polisi Tangkap Korlap Pembubaran Obrolan Kemang

Syaikh al-Azhar menyatakan bahwa persaudaraan kemanusiaan merupakan ajaran Islam dan perlu menjadi asas pembangunan peradaban utama bagi umat manusia secara keseluruhan.

Pada pertemuan itu, Ketua Center for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC) Din Syamsuddin mengundang Syaikh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmad Al-Tayyib utk hadir memberi Pesan Kemanusiaan pada Peringatan Hari Persaudaraan Dunia Sedunia awal Pebruari 2025 di Jakarta. Diharapkan Presiden Prabowo Subianto berkenan mengundang beliau (karena protokol Syaikh Al-Azhar setingkat presiden atau perdana menteri). 

Cek Artikel:  UNRWA Pekan Lampau paling Mematikan bagi Anggota Tepi Barat

Pada pertemuan tersebut, Pengasuh Pesantren Modern Dunia Dea Malela (PMI Dea Malela), Sumbawa, Din Syamsuddin menyampaikan terima kasih atas dukungan Al-Azhar al-Syarif bagi EduTrip Siswa Kelas 12 SMA Dea Malela ke Mesir sejak 2023. Di akhir pertemuan Syaikh Al-Azhar dan Ketua Pusat Pengembangan Mahasiswa Asing di Universitas Al-Azhar Prof. Dr. Nahla Elsiedy berkenan berfoto bersama Rombongan EduTrip SMA Dea Malela yg sudah menunggu di ruangan lain al-Masyikhah (Kantor Syaikh Al-Azhar). (RO/Z-2)

Mungkin Anda Menyukai