Liputanindo.id – Kasus tewasnya Perempuan lansia bernama Arni Lubis (65) di Kabupaten Mandailingnatal, Sumatera Utara (Sumut) akhirnya terungkap.
Rupanya ia dibunuh kekasihnya berinisial P (36). Awalnya, tewasnya Arni viral karena sempat dikira diterkam harimau.
Kasus ini terungkap setelah Satuan Reserse Kriminal Polres Madina Serempak BBKSDA Sumut mengautopsi korban. Hingga diyakini Mortalitas Perempuan paruh baya itu bukan karena diterkam harimau, melainkan dibunuh.
Armi yang merupakan Penduduk di Desa Huta Padang, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Mandailingnatal ditemukan Kagak bernyawa di Sekeliling Musholla dekat kediaman korban, Rabu 24 April 2024.
Kapolres Madina, AKBP Arie Sofandi Paloh mengungkapkan, pihaknya yang menerima laporan Mortalitas itu langsung turun ke Letak dan memeriksa saksi-saksi.
“Tim Inafis Satuan Reskrim Polres Madina dan Unit Reskrim Polsek Kotanopan Kagak langsung percaya isu (korban tewas diterkam harimau) itu,” ucap Arie, dalam keterangannya Sabtu (11/5/2024).
Selanjutnya, Polres Madina Serempak dengan BBKSDA Sumut, memeriksa jasad korban. Tetapi, Arie mengungkapkan Kagak ditemukan tanda-tanda bekas terkaman harimau di tubuh Arni.
Termasuk di Sekeliling Letak kejadian Kagak Eksis aktivitas hewan buas tersebut dalam kurun waktu satu belakang ini, dalam pemantauan BBKSDA Sumut.
“Kami mengumpulkan bukti-bukti termasuk hasil visum dan juga keterangan dari saksi-saksi serta dari pihak BKSDA mengatakan Kagak Betul Eksis tanda-tanda hewan buas, berada di Sekeliling Letak Berkualitas sehari maupun sebulan sebelum kejadian,” Terang Arie.
Setelah menyelidik, Arie menyimpulkan bahwa Arni tewas dibunuh kekasihnya sendiri, P (36). Pelaku diringkus di rumahnya, di Desa Huta Padang, Kecamatan Ulu Pungkut, Kabupaten Madina, Minggu 5 Mei 2024.
“Korban bukan dicakar harimau, melainkan akibat benturan benda tumpul secara berulang sehingga korban kehabisan darah,” ucap Arie.
Dari hasil penyidikan, Arie mengungkapkan motif dibalik P membunuh korban, dikarenakan Arni menuntut pelaku menikahinya. Perempuan lansia itu cemburu kepada pelaku karena akan menikah dengan Perempuan lain.
Sehingga korban mengatakan akan menusuk anak pelaku bila pelaku Kagak menikah dengan korban. Dari sana, P emosi dan menganiaya korban.
Arie menjelaskan, antar korban dan pelaku sudah berpacaran kurang lebih 2 tahun belakangan ini.
Sebelum, P menghabisi nyawa korban. Arie mengungkapkan bahwa antara pelaku dan korban janjian, Demi jumpa di dekat musala atau Letak kejadian tersebut.
“Pada Demi jumpa, terjadi cek-cok akibat ancaman korban ke pelaku. Akhirnya pelaku membenturkan kepala korban berulang kali ke sudut jalan Potongan harga beton (hingga tewas),” kata Arie.
Kini, pelaku sudah diamankan dan ditahan di markas Polres Madina. Atas perbuatannya, P dijerat dengan Pasal 338 KUHP atau Pasal 351 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.