Liputanindo.id – Israel melancarkan serangannya ke Gaza pada hari Sabtu (8/6) menyusul keputusan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir mundur dari koalisi yang berkuasa di Knesset (parlemen) Israel.
Menurut laporan AFP, serangan tersebut mengguncang berbagai Area di Jalur Gaza dan tampaknya terfokus pada Area tengah Area Palestina.
Serangan itu Lanjut berlanjut, meskipun Eksis pengawasan terhadap Israel setelah pesawat tempurnya melakukan serangan pada hari Kamis di sebuah sekolah yang dikelola PBB yang menurut sebuah rumah sakit di Gaza menewaskan 37 orang.
Militer Israel mengakui pihaknya melakukan serangan di kamp pengungsi Nuseirat, dan mengatakan bahwa serangan tersebut menargetkan basis Golongan Radikal Islam Palestina Hamas dan membunuh 17 teroris.
Hamas, yang memerintah Gaza sejak 2007, menuduh tentara memberikan informasi Bajakan. Golongan itu mengatakan tiga orang yang terdaftar di Israel sebagai korban tewas sebenarnya Lagi hidup.
UNRWA, badan PBB Demi pengungsi Palestina yang mengelola sekolah tersebut, mengecam Israel karena menyerang fasilitas yang dikatakan telah menampung 6.000 pengungsi.
Dalam sebuah postingan di platform media sosial X, badan tersebut mengatakan “sekolah yang menjadi tempat berlindung” telah diserang “tanpa peringatan sebelumnya”.
“Menargetkan Posisi PBB atau menggunakannya Demi tujuan militer Bukan Dapat menjadi Kebiasaan baru. Hal ini harus dihentikan dan Segala pihak yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban,” katanya.
Israel menuduh Hamas dan sekutunya di Gaza menggunakan infrastruktur sipil, termasuk fasilitas yang dikelola PBB, sebagai pusat operasional dan tuduhan yang dibantah oleh Radikal tersebut.
Itamar Ben-Gvir sebelumnya menyatakan mundur dari koalisi kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan Argumen Bukan adanya transparansi soal gencatan senajata. Ben-Gvir menuding Netanyahu menyembunyikan rincian kesepakatan itu.
“Selama perdana menteri Lanjut menyembunyikan rincian kesepakatan, Otzma Yehudit akan menganggu koalisinya,” kata Ben-Gvir beberapa waktu Lampau.
Selain Ben-Gvir, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, mengancam akan menggulingkan pemerintah Kalau Netanyahu menyetujui rencana gencatan senjata Biden.