Diduga konsleting listrik, Kandang dan Ribuan Ekor Ayam Hangus Terpanggang

Diduga konsleting listrik, Kandang dan Ribuan Ekor Ayam Hangus Terpanggang
Petugas Damkar Ciamis tengah berusaha memadamkan kobaran api yang membakar kandang berisi ribuan anak anak berusia tiga hari.(Dok BPBD Ciamis)

BANGUNAN kandang ayam beserta ribuan anak ayam atau day old chicken (DOC) usia tiga hari berada di Dusun Karanganyar, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Rajadesa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, hangus terbakar. 

Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (6/10), sekitar pukul 01.30 WIB dan menyebabkan pemilik peternakan ayam menelan kerugian mencapai Rp200 juta.

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Kabupaten Ciamis, Fery Rochwandi, mengatakan pihaknya mendapat laporan kejadian dari Pos Kawasan Manajemen Kebakaran (WMK) Rancah tentang adanya kebakaran kandang ayam di Dusun Karanganyar.

Baca juga : Kawasan Gunung Geger Bentang Kembali Terbakar

Petugas langsung bergerak menuju lokasi dan melakukan upaya pemadaman api. Ketika tiba di lokasi, api telah menjalar ke kandang ayam yang berisi ribuan ekor usia tiga hari.

Cek Artikel:  Garut Masuk 6 Besar Kota Kreatif Indonesia

“Kandang ayam ukuran 25×6,5 meter terbuat dari bahan bambu berisi ribuan ayam usia tiga hari dan memang kondisinya mudah terbakar. Kebakaran tersebut diduga dari arus pendek yang terlihat oleh pemiliknya. Api muncul dari atap kandang dan menjalar lebih besar hingga menghanguskan semuanya,” katanya, Minggu (6/10).

Pemilik ternak, Narwa, 51, pasrah atas kejadian tersebut. Dirinya mengatakan, harus menelan kerugian mencapai Rp200 juta.

“Pemilik yang tengah melakukan ronda malam itu melihat kobakaran api dari atap bangunan kandang ayam dan makin lama makin besar hingga membakarnya. Pemilik bergegas dan langsung menghubungi petugas di Pos WMK Rancah meminta pertolongan hingga petugas berhasil memadamkan api, tapi semua ayam terpanggang,” ujar Ferry.

Cek Artikel:  Menteri Kesehatan Buka Ayo Sehat Festival di Bandung

Selain karena bahan material kandang dari bambu yang mudah terbakar, tiupan angin yang cukup kencang juga turut membuat api cepat membesar. “Pemilik tidak bisa berbuat banyak dan mengikhlaskan kejadian tersebut,” paparnya. (AD/J-3)

Mungkin Anda Menyukai