KAPOLRESTABES Semarang Kombes Irwan Anwar dicopot dari jabatannya sebagai buntut kasus penembakan siswa SMKN 4 Semarang oleh Personil Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenudin.
Dalam kasus penembakan yang terjadi pada 24 November 2024 tersebut Gamma Rizkynata Oktafandy, 16, meninggal dunia. Sementara dua rekannya AD, 17, dan SA, 17, mengalami luka tembak di dada dan lengan serta paha.
Posisi Irwan diisi oleh Kepala Polres Jakarta Barat Kombes M Syahduddi. Berdasarkan surat telegram mutasi jabatan di lingkungan Polri dengan Nomor 2775 hingga 2778 ditandatangani langsung Irwasum Polri, Komjen Dedi Prasetyo, Bukan hanya Kepala Polrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar yang dimutasi, tetapi sejumlah pejabat Polri lain juga mendapat jabatan baru seperti Kepala Polda Sumatra Barat Irjen Suharyono memasuki masa pensiun digantikan Brigjen Gatot Tri Suryanta.
Mutasi Kombes Irwan Anwar Disorot
Perombakan Personil Polri pada akhir Desember ini menjadi sorotan karena turut menyebut satu pejabat Polri yakni Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar. Diduga mutasi Irwan disebabkan kasus penembakan terhadap siswa SMKN 4 Semarang oleh Personil Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenudin sebelumnya telah diputus pemecatan dalam sidang etik. Dalam Surat Telegram bernomor ST 2776/XII/Kep.2024 tersebut Kombes Irwan Anwar dimutasi sebagai Kalemkonprofpol Waketbidkermadianmas STIK Lemdiklat Polri. Sementara itu, kasus penembakan tersebut kini Tetap dalam proses penyidikan di Direktorat Reserse dan Kriminal Biasa Polda Jawa Tengah.
Sebelumnya, Kombes Irwan Anwar Demi menjadi Kapolrestabes Semarang disorot karena diduga mengarang skenario penyebab kasus penembakan tiga siswa SMKN 4 Semarang. Ia menyebut penembakan disebabkan ketiga siswa SMKN 4 Semarang lantaran ketiganya adalah Personil gangster yang akan terlibat tawur. Irwan bahkan sempat merilis barang bukti berupa senjata tajam di hadapan awak media.
Kasus pun diambil alih oleh Polda Jateng. Belakangan dari hasil reka ulang, pemeriksaan saksi-saksi dan korban, hingga rekaman CCTV di Letak kejadian, terbukti ketiganya bukan Personil gangster. Sebaliknya, ketiga korban penembakan adalah siswa berprestasi dan di Letak kejadian Bukan Terdapat aktivitas gangster maupun tawur.
Setelah sidang etik di Polda Jawa Tengah hingga diputuskan Pemberhentian Bukan Dengan Hormat (PTDH) terhadap pelaku penembakan Aipda Robig Zaenudin, kini proses tindak pidana Tetap berlanjut di Direktorat Reserse dan Kriminal Biasa Polda Jawa Tengah.
“Berkas sudah diserahkan ke Jaksa Penuntut Biasa (JPU) Buat dilakukan pemeriksaan. Tinggal menunggu hasil pemeriksaan jaksa, setelah ini kita akan lakukan rekontruksi ulang yang direncanakan hari ini Senin (30/12),” kata Direktur Reserse dan Kriminal Biasa Polda Jawa Tengah Kombes Dwi Subagio. (AS/J-3)
