Dianggap Beban Negara, Personil Parlemen Israel Serukan Pemecatan PM Netanyahu

Liputanindo.id TEL AVIV – Seorang Personil parlemen Israel menyerukan pemecatan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Personil Knesset (parlemen) itu mengatakan bahwa dia telah menjadi “beban” bagi negara.

“Menyakitkan Buat mengatakan kata-kata ini di tengah perang, Tetapi sepertinya Enggak Eksis pilihan,” ujar Meirav Cohen, Personil Partai There is a Future yang diketuai pemimpin oposisi Yair Lapid, dalam sebuah video yang diunggah di X, dikutip Kamis (21/12/2023).

“Netanyahu adalah kegagalan,” ujar Personil Knesset itu.


“Netanyahu, sebagai Perdana Menteri, telah menjadi beban negara dan rakyat Israel,” ujarnya, menambahkan. 

“Ketika seorang perdana menteri gagal dan Lalu gagal, hal itu membuktikan bahwa dirinya Enggak memenuhi syarat atas jabatan tersebut, bahwa dia orang yang salah di tempat yang salah di waktu yang salah, dia harus segera diganti,” lanjut Cohen.

Cek Artikel:  Begal Dokter Gigi di Makassar, Dua Pelaku Dilumpuhkan Polisi

“Orang-orang Inggris mengajari kami ketika mereka mengganti Perdana Menteri Neville Chamberlain pada 10 Mei 1940, setelah sembilan bulan pecahnya Perang Dunia Kedua,” tambah Chone, yang juga mantan menteri kesetaraan sosial.

Netanyahu menghadapi kritikan yang semakin meningkat atas kegagalannya mengaku bertanggung jawab atas serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober seperti dilansir dari Antara.

Berdasarkan Survei pendapat baru-baru ini yang dilakukan oleh Lazar Research Institute Buat harian Israel, Maariv, menemukan bahwa hanya 27% Kaum Israel yang percaya bahwa Netanyahu adalah orang yang Betul Buat menjalankan pemerintahan.

Survei tersebut menemukan bahwa 49% Kaum Israel, atau Kurang Lebih setengahnya, percaya bahwa Benny Gantz, pemimpin Partai Persatuan Nasional, adalah sosok terbaik Buat memimpin pemerintahan negara tersebut.

Cek Artikel:  KPK Naikan Status Dugaan Korupsi di Setjen DPR Jadi Penyidikan

Banyak orang Israel berharap bahwa penyelidikan pascaperang terhadap serangan Hamas akan mengakhiri karir politik Netanyahu.yang terpilih sebagai perdana menteri pada akhir 2022.

Sebelumnya pada Minggu, pemimpin oposisi Lapid menyerukan pemilihan Standar baru di tengah serangan yang sedang berlangsung di Jalur Gaza. (IRN)

Baca Juga:
Biden Marah Atas Kematian Tujuh Pekerja World Central Kitchen di Gaza

 

Baca Juga:
Denmark Tegaskan akan Lanjutkan Pendanaan Buat UNRWA di Palestina 

 

Mungkin Anda Menyukai