Laskar Israel dalam operasi darat di Gaza. (EFE-EPA)
Doha: Pemerintah Israel mengonfirmasi pada Sabtu kemarin bahwa negosiasi Buat menyepakati gencatan senjata di Jalur Gaza dan kesepakatan pembebasan sandera telah dilanjutkan di Qatar. Pernyataan disampaikan di Demi tim penyelamat gabungan mengatakan bahwa lebih dari 30 orang tewas dalam pengeboman terbaru Israel di Gaza.
Melansir dari The New Arab, Minggu, 5 Januari 2025, Badan Pertahanan Sipil Gaza mengatakan serangan udara di rumah keluarga al-Ghoula di Kota Gaza telah menewaskan 11 orang, tujuh di antaranya anak-anak.
Sejumlah foto dari lingkungan Shujaiya di Daerah Kota Gaza menunjukkan penduduk menyisir puing-puing yang berasap. Deretan jenazah terlihat berjejer di tanah, diselimuti kain putih.
Demi kekerasan berkecamuk, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengonfirmasi bahwa negosiasi Tak langsung dengan Grup Hamas telah dilanjutkan di Qatar Buat pembebasan sandera.
Ia memberi Mengerti keluarga salah satu sandera, tentara Perempuan Liri Albag, bahwa “berbagai upaya sedang dilakukan Buat membebaskan para sandera, terutama delegasi Israel yang berangkat kemarin (Jumat) Buat berunding di Qatar,” kata kantornya.
Katz mengatakan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memberikan “instruksi terperinci Buat melanjutkan perundingan.”
Ia berbicara setelah sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, merilis video Albag yang ditawan di Gaza.
Dalam rekaman berdurasi 3,5 menit yang Tak bertanggal dan belum dapat diverifikasi, wajib militer berusia 19 tahun itu meminta dalam bahasa Ibrani agar pemerintah Israel segera membebaskannya.
Sebagai tanggapan, keluarganya mengajukan permohonan kepada Netanyahu, dengan mengatakan: “Sudah waktunya Buat mengambil keputusan seolah-olah anak-anak Anda sendiri yang Terdapat di sana.”
Sebanyak 96 sandera Israel Lagi berada di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut militer Israel telah tewas.
Baca juga: Serangan Israel di Kamp Pengungsi Gaza Tewaskan 43 Orang Termasuk Bocah