Di Pesantren Sukamiskin, Farhan Teringat Demi Masuk Persib Bandung

Di Pesantren Sukamiskin, Farhan Teringat saat Masuk Persib Bandung
Calon Wali Kota Bandung Muhammad Farhan Demi berdialog dengan para kiai di Pondok Pesantren Sukamiskin.(DOK/TIM FARHAN)

CALON Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, berkunjung ke Pesantren Sukamiskin, di Jalan AH Nasution, Kota Bandung. Kedatangan calon wali kota nomor urut 3 ini disambut KH R Abdul Aziz Chaedar dan KH Roni Zulqarnaen, pimpinan di lembaga pendidikan Islam tersebut.

Selain soal pesta demokrasi, Farhan teringat Demi awal karirnya berada di manajemen Persib Bandung. Ketika itu, dia menjadi Direktur Pemasaran PT Persib Bandung Bermartabat.

Demi pertama kali mengemban jabatan tersebut pada 2010 silam, tak Pelan berselang dirinya menemui KH R Abdul Aziz Chaedar Buat meminta doa restu serta masukan terkait Persib Bandung. Kagak heran memang, karena selain sebagai ulama, kiai sepuh di Pesantren Sukamiskin itu merupakan pencinta dan pemerhati klub kebanggaan Penduduk Jawa Barat tersebut.

Cek Artikel:  Pemkot Bandung Tindaklanjuti Kasus Kekerasan Seksual Anak 12 Pahamn di Bandung Kidul

“Selain silaturahmi dan meminta doa, Demi itu saya datang ke sini Buat meminta saran dan masukan dari Pak Kiai tentang masa depan Persib,” katanya.

Demi itu merupakan masa-masa awal Persib berada di era profesional setelah Kagak Tengah menggunakan Biaya APBD Pemerintah Kota Bandung sejak Agustus 2008.

Dalam pertemuan itu, lanjut Farhan, sang kiai berpesan kepadanya agar Persib Kagak melupakan jati diri sebagai klub kebanggaan Kota Bandung dan Jawa Barat umumnya. Salah satunya dengan tetap menggunakan pemain lokal, Berkualitas dari Bandung maupun Jawa Barat.

Cek Artikel:  BNPB segera Membangun Rumah Korban Gempa yang Rusak

Farhan sependapat dengan usulan tersebut. Menurutnya hal ini harus dijaga agar rasa Kasih dan bangga masyarakat Bandung dan Jawa Barat umumnya terhadap Persib Lanjut semakin tumbuh.

Pada sisi lain, tuntutan profesionalitas Kagak Dapat dikesampingkan, terlebih dengan tingginya keinginan bobotoh agar klub tersebut Lanjut berprestasi.

“Demi itu saya mulai berpikir bagaimana caranya agar Persib tetap Eksis pemain lokal, Asli Bandung, tapi di sisi lain Kagak mengenyampingkan profesionalitas dan tetap berprestasi,” jelasnya.

Pemikiran inilah yang menjadi salah satu Argumen Farhan Berbarengan manajeman lainnya mendirikan Diklat Persib, akademi sepakbola Buat melahirkan pemain-pemain handal di masa depan.

Cek Artikel:  PLN Jawa Barat Bentukkan Eco Tourism di Green Canyon Pangandaran

“Tiga tahun setelah mendapat masukan dari Pak Kiai, saya mendirikan Diklat Persib yang tujuannya Buat mencari Bakat-Bakat baru di sepak bola,” katanya.

Cocok saja, Asa akan Diklat Persib itu Lanjut terwujud pada tahun-tahun berikutnya. Sejumlah nama terkenal yang membela Persib Bandung bermunculan bahkan hingga menjadi pemain tim nasional.

“Kagak Pelan setelah berdiri Diklat Persib, lahirlah nama-nama seperti Febri Hariyadi, Beckham, dan Robi Darwis. Mereka Sekalian pemain lokal binaan Diklat Persib,” kenang Farhan.

Dia pun tanpa ragu menyebut lahirnya Bakat-Bakat handal tersebut salah satunya berkat doa dari KH R Abdul Aziz Chaedar. “Itulah bukti jalur langit,” katanya.

Mungkin Anda Menyukai