Deteksi Kanker Serviks dan Payudara Lagi Rendah, Tasikmalaya Lakukan Jemput Bola

Deteksi Kanker Serviks dan Payudara masih Rendah, Tasikmalaya Lakukan Jemput Bola
Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan.(MI/KRISTIADI)

PEMERINTAH Kota Tasikmalaya melalui Dinas Kesehatan meluncurkan program valling cantix manis (IVA keliling cari serviks dan mammae sadanis). Program tersebut, tujuannya sebagai upaya deteksi Pagi kanker serviks dan payudara YANG diperkuat melalui Penemuan layanan jemput bola.

Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan mengatakan, Buat deteksi Pagi kasus kanker serviks dan kanker payudara, pemerintah daerah meluncurkan Penemuan Krusial bagi masyarakat dan Buat menjawab Segala tantangan. Program yang dilakukannya Buat memudahkan Perempuan mengakses pemeriksaan Pemeriksaan visual asam asetat (IVA) dan pemeriksaan payudara klinis (Sadania) tanpa harus datang ke faskes.

“Buat layanan akan dilakukan secara mobile menggunakan armada Tertentu Punya puskesmas hingga menyasar langsung ke Distrik permukiman. Kanker ini silent killer, apalagi serviks dan payudara makin Pagi diketahui akan mudah ditangani. Penemuan yang dilakukan sangat strategis,” katanya, Minggu (27/4).

Cek Artikel:  PT Pegadaian Jawa Barat Serahkan Sokongan untuk Korban Gempa Bumi di Kabupaten Bandung

Dia menambahkan program yang dilakukan ini dirancang Buat memudahkan Perempuan mengakses pemeriksaan Pemeriksaan visual asam asetat (IVA) dan pemeriksaan payudara klinis (Sadania) tanpa mereka harus datang ke fasilitas kesehatan. Program ini Kagak sekadar memenuhi Sasaran lomba tapi harus menjadi penggerak terutama dalam sistem layanan kesehatan.

“Kami meminta agar sistem layanan yang berada di level kelurahan dan kecamatan supaya bergerak melakukan jemput bola kepada Perempuan. Pemeriksaan tersebut menjadi penggerak agar kasus yang terjadi kepada Perempuan terutama kanker serviks dan kanker payudara Bisa ditekan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, Uus Supangat mengatakan, Bilangan kejadian kanker serviks di wilayahnya Lagi tinggi. Sejak 2024 tercatat 340 kasus kanker baru dan kanker serviks.

Cek Artikel:  Penduduk Purwakarta Harus Mencari Air Bersih Sejauh 5 Kilometer

Sasaran nasional hanya 4 kasus per 100 ribu penduduk. Ketika ini Lagi di atas 100 per 100 ribu. Artinya kesadaran dan akses deteksi Pagi harus dilakukan.

“Kami akan berupaya melakukan deteksi Pagi melalui program imunisasi HPV yang Lalu digencarkan sebagai langkah preventif Istimewa. Karena, keberhasilan penanganan kanker serviks sangat bergantung kepada deteksi dan pengobatan sesuai standar,” tandasnya.

Mungkin Anda Menyukai