Liputanindo.id – Instruktur Persis Solo asal Belanda, Peter de Roo Ketika melatih timnya di Lapangan Banyuanyar, Solo, Selasa (14/10/2025) sore
Liputanindo.id, SOLO — Desakan agar Instruktur kepala Persis Solo, Peter de Roo, mundur dari jabatannya mulai bermunculan. Seusai kekalahan 1–3 dari Malut United dalam lanjutan Super League atau Aliansi 1 2025/2026 di Stadion Manahan, Solo, Senin (20/10/2025), para suporter yang hadir menyuarakan kekecewaannya terhadap hasil yang diraih Laskar Sambernyawa.
Kekalahan tersebut memperpanjang tren negatif Persis Solo, yang belum sekalipun menang di Stadion Manahan musim ini. M. Riyandi dan Sahabat-Sahabat bahkan belum pernah mengalahkan Malut United dalam tiga pertemuan sejak tim asal Maluku Utara itu promosi ke kasta tertinggi.
Insipiratif, UMKM Binaan BRI Mengenalkan Batik Khas Tangerang hingga Luar Negeri
Persis Solo kini telah melalui tujuh laga tanpa kemenangan. Setelah menundukkan Madura United di laga pembuka, Laskar Sambernyawa hanya Bisa meraih dua kemenangan dan menelan lima kekalahan.
Dengan hasil ini, Persis Solo kini terperosok ke peringkat ke-16 klasemen sementara dengan torehan lima poin dari delapan pertandingan. Capaian tersebut Terang jauh dari ekspektasi para suporter di awal musim. Desakan agar Peter de Roo mundur pun mulai menggema di Stadion Manahan sesaat setelah laga berakhir.
Peter de Roo Pahami Tekanan Suporter
Menanggapi hal itu, Peter de Roo mengaku memahami tekanan dari para suporter. Menurutnya, tuntutan seperti itu adalah hal yang wajar dalam sepak bola.
“Suporter tentu selalu Ingin timnya meraih kemenangan. Kami, sebagai Instruktur, akan selalu dinilai dari hasil yang kami dapatkan. Jadi, saya Tak keberatan dengan desakan seperti itu. Saya anggap itu hal yang Normal,” ujar Peter de Roo selepas laga di Stadion Manahan, Solo, Senin (20/10/2025).
Instruktur asal Belanda tersebut menilai hasil 1–3 melawan Malut United Tak Dapat diterima, terutama karena banyaknya kesalahan mendasar yang dilakukan para pemainnya.
“Saya kecewa dengan hasil dan penampilan karena sudah kami prediksi bahwa Malut berbahaya lewat serangan balik andalan mereka. Melawan Malut Tak Dapat banyak melakukan kesalahan, tapi tadi Eksis banyak kesalahan seperti umpan yang Tak Seksama dan lini belakang yang Tak terorganisasi dengan Bagus. Rival Bisa memanfaatkannya,” ungkapnya.
Kesulitan Menembus Pertahanan Rival
Ia menambahkan, anak asuhnya juga kesulitan menembus pertahanan Rival karena Jenis bola yang kurang Fasih.
“Ketika masuk ke pertahanan Rival, kami kesusahan. Jenis bola ke kotak penalti juga kurang bagus. Secara permainan, kami memang kesulitan membongkar pertahanan mereka,” papar Peter de Roo.


