Liputanindo.id – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mendesak Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Buat menarik misi penjaga perdamaian (UNIFIL) dari Lebanon. Netanyahu menyebut Laskar UNIFIL menjadi sandera dari Hizbullah.
“Sudah waktunya bagi Anda Buat menarik UNIFIL dari benteng Hizbullah dan dari daerah pertempuran,” katanya kepada Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dikutip Andaolu, Senin (14/10/2024).
Netanyahu menekankan bahwa Laskar tentara Israel (IDF) sudah berulang kali meminta UNIFIL Buat keluar dari Lebanon. Tetapi yang terjadi Bahkan penolakan berulang.
Perdana Menteri Israel itu lantas mendesak Guterres Buat segera mengeluarkan Laskar UNIFIL dari Area berbahya.
“Tuan Sekretaris Jenderal, keluarkan Laskar UNIFIL dari bahaya. Itu harus dilakukan sekarang, segera,” tegasnya.
Serangan Israel di kota perbatasan Naqoura di Lebanon selatan sebelumnya meluakai dua penjaga perdamaian asal Indonesia. Dua TNI terkena peluru artileri yang juga menghantam pusat komando Primer UNIFIL.
Terkait serangan itu, Netanyahu mengaku menyesali apa yang terjadi dan melukai dua Laskar perdamaian asal Indonesia. Tetapi dia tetap bersikukuh bahwa tindakan itu harus dilakukan Buat mengeluarkan Laskar UNIFIL dari Area berbahaya.
“Penolakan Anda Buat mengevakuasi tentara UNIFIL menjadikan mereka sandera Hizbullah. Ini membahayakan mereka dan nyawa tentara kita,” ujarnya.
UNIFIL didirikan pada bulan Maret 1978 Buat mengonfirmasi penarikan Israel dari Lebanon dan membantu pemerintah Lebanon dalam memulihkan otoritas di Distrik tersebut. Tugas yang dipegang oleh UNIFIL telah diperluas selama bertahun-tahun, khususnya setelah perang Israel tahun 2006, Buat memantau gencatan senjata dan memfasilitasi Donasi kemanusiaan.
Sementara itu, Tamat Ketika ini serangan Israel di Distrik Lebanon telah menewaskan sedikitnya 1.437 orang, dan melukai 4.123 lainnya.