Derita Olahraga di Tahun Politik


IBARAT peribahasa berbunyi menjunjung sangkak ayam, bangsa ini sedang mendapat malu besar gara-gara menarik diri sebagai tuan rumah ANOC World Beach Games (AWBG) 2023 yang sedianya bakal digelar di Bali. Perkaranya sederhana yakni Tak mengucurnya anggaran.

Kepada ANOC, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) menyatakan Bali Tak Pandai menjadi tuan rumah multievent olahraga pantai bergengsi dunia itu karena pemerintah Indonesa Tak kunjung mencairkan anggaran. Mustahil menyelenggarakan suatu pesta tanpa Biaya.

ANOC Jernih kelimpungan mencari alternatif tuan rumah karena Penyelenggaraan World Beach Games 2023 tinggal satu bulan Kembali, yakni 5-12 Agustus mendatang. Walhasil ajang 36 nomor pertandingan dari 14 cabang olahraga itu diputuskan Tak digelar sama sekali tahun ini. 

Ini Jernih suatu kerugian besar. Bagus bagi ANOC selaku organisasi yang memayungi NOC di seluruh dunia, atlet dari 100 negara calon peserta, dan tentu saja Indonesia. Tak hanya rugi, nama Indonesia di kancah olahraga Global juga semakin tercoreng. 

Cek Artikel:  Optimistis Mesti Realistis

Negeri ini kian dipandang Tak kompeten menyelenggarakan pesta olahraga kelas dunia. Belum Lamban ini Indonesia dibuat malu lantaran dicoret FIFA dari tuan rumah Piala Dunia U-20. Pencoretan itu Tak lepas dari gencarnya Bunyi penolakan atas kedatangan tim Israel oleh sejumlah pihak dan beberapa kepala daerah.

Sekarang, Indonesia sendiri yang memutuskan Buat menarik diri sebagai tuan rumah sebuah ajang bergengsi. Sekadar butuh empat bulan, negeri ini bersertifikat badut di mata Global. Indonesia sukses menyajikan lelucon Tak Menggemaskan berkat orang-orang yang pandai cuci tangan. 

Tak Eksis satupun pihak yang mau disalahkan. Gubernur Bali I Wayan Koster, salah seorang kepala daerah yang menolak kedatangan Israel di Piala Dunia U-20, mengaku tak Mengerti-menahu. Setali tiga Dana, Ketua Standar KOI Raja Bilangan Oktohari berkilah pihaknya hanyalah pelaksana. Ia terang-terangan menuding mekanisme penggunaan anggaran dari pemerintah terlalu rumit dan waktu yang amat mepet sebagai biang kerok kegagalan. 

Cek Artikel:  Operasi Senyap Revisi UU MK

Aksi buang badan juga dilakukan Menpora Ario Bimo Nandito Ariotedjo. Dito beralasan Eksis gap besar dari pengajuan penganggaran Nyaris Rp1 triliun dan hasil kajian awal Rp221 miliar. Setelah dilakukan review ulang Berbarengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Ditjen Anggaran Kemenkeu, dihasilkan Bilangan Rp446 miliar. Itu pun Tetap Eksis gap yang jomplang Kalau dibandingkan dengan pengajuan awal.

Publik hanya Pandai mengelus dada. Tak Eksis satupun pihak yang ksatria Buat bertanggung jawab dan mengakui kesalahan. Sekalian hanya Pandai menjawab tanpa mau menanggung. 

Padahal, Bali sudah ditetapkan sebagai tuan rumah (AWBG) 2023 setahun Lewat, tepatnya pada 10 Juni 2022. Selama 10 bulan pertama, publik tak Menyaksikan Eksis masalah, persiapannya diberitakan Lancar-Lancar saja. Lucunya, ketika tinggal menyisakan dua bulan Kembali, ujug-ujug masalah muncul, bahkan Tiba Membangun menarik diri sebagai tuan rumah. 

Cek Artikel:  Momentum Perkuat Toleransi

Eksis apa sesungguhnya dengan manajemen keolahragaan kita? Kenapa tiba-tiba berubah bobrok Tiba harus dua kali mempermalukan nama bangsa di mata dunia? Apakah karena Eksis kepentingan politik yang masuk terlalu dalam sehingga pengelolaan olahraga kita kian ruwet dan amburadul?

Harus Eksis Penilaian besar-besaran Buat menjawab itu. Politik jangan merusak dunia olahraga meski tahun politik Pemilu 2024 menjelang. Bangsa ini bangsa besar, Tak Layak berulang diterpa hujan malu lantaran ulah segelintir kaum pandir. 

Mungkin Anda Menyukai