Liputanindo.id – Departemen Keuangan AS mengumumkan bahwa pihaknya menargetkan jaringan perbankan bayangan yang memindahkan Duit Buat militer Iran. Pihaknya memberikan Denda kepada 50 entitas dan individu akibat kegiatan itu.
Departemen Keuangan mengatakan Kantor Pengawasan Aset Luar Negeri (OFAC) memberikan Denda kepada Dekat 50 entitas dan individu yang merupakan beberapa cabang dari jaringan ‘perbankan bayangan’. Jaringan itu digunakan oleh Kementerian Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata Iran (MODAFL) dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Buat mendapatkan akses ilegal ke sistem keuangan Dunia.
“MODAFL dan IRGC terlibat dalam beberapa kegiatan komersial yang menghasilkan pendapatan, terutama penjualan minyak dan petrokimia Iran,” kata Departemen Keuangan itu, dikutip Anadolu, Rabu (26/6/2024).
Departemen Keuangan menemukan akses ilegal ke sistem keuangan Dunia dan memproses setara dengan miliarn dolar sejak tahun 2020. Dari Intervensi itu, lembaga pertukaran iran dan lusinan perusahaan asing memungkinkan menyamarkan pendapatan mereka dari hasil di luar negeri.
“Jaringan lembaga pertukaran Iran dan lusinan perusahaan asing yang berada di Rendah kendali mereka memungkinkan MODAFL dan IRGC Buat menyamarkan pendapatan yang mereka hasilkan di luar negeri yang kemudian dapat digunakan Buat berbagai kegiatan MODAFL dan IRGC, termasuk pengadaan dan pengembangan sistem senjata canggih seperti kendaraan udara tak berawak,” tambahnya.
Departemen Keuangan mengatakan pendapatan yang dihasilkan juga mendukung penyediaan senjata dan pendanaan kepada Golongan-Golongan proksi regional Iran, termasuk Houthi Yaman, yang melanjutkan kampanye serangan terhadap pelayaran Dunia, serta transfer kendaraan udara tak berawak ke Rusia Buat digunakan dalam pelayaran perang Dunia melawan Ukraina.
“Amerika Perkumpulan mengambil tindakan terhadap sistem perbankan bayangan yang digunakan oleh militer Iran Buat mencuci miliaran dolar hasil minyak dan pendapatan gelap lainnya,” kata Wakil Menteri Wally Adeyemo.
Adeyemo mencatat bahwa AS telah memberikan Denda kepada ratusan Sasaran yang terlibat dalam kegiatan ilegal Iran, termasuk aktivitas terkait minyak dan petrokimia sejak Presiden Joe Biden menjabat.
“Kami akan Maju mengejar mereka yang berupaya mendanai kegiatan teroris yang mengganggu stabilitas Iran. Kami Maju bekerja sama dengan sekutu dan Kawan, serta industri keuangan Dunia, Buat meningkatkan kewaspadaan terhadap pergerakan Biaya yang mendukung terorisme,” pungkasnya.
