Demo Tolak RUU Pilkada di DPRMPR, Polisi Siapkan Rekayasa Lampau Lintas

Demo Tolak RUU Pilkada di DPR/MPR, Polisi Siapkan Rekayasa Lalu Lintas
Mahasiswa di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (11/4/2022), saat menuju gedung DPR/MPR.(ANTARA/Asprilla Dwi Adha)

KEPOLISIAN mengerahkan 2.013 personel gabungan untuk mengamankan aksi beberapa elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI.  

“Dalam rangka pengamanan aksi elemen masyarakat di depan Gedung DPR/MPR RI dan sekitarnya, kami melibatkan sejumlah 2.013 personel gabungan dan ada dua ekor anjing pelacak,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro saat dihubungi di Jakarta, Kamis (22/8/2024).

Personel gabungan tersebut dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. 

Baca juga : Kawal Putusan MK, Mahasiswa Nyalakan ‘Peringatan Darurat’

Susatyo menyebut, personel keamanan nantinya akan ditempatkan di sekitar Gedung DPR untuk mencegah massa masuk ke dalam gedung ataupun menutup jalan tol yang berada di depan gedung DPR.

Cek Artikel:  TPPAS Regional Nambo Dibuka, Depok Buang Sampah 10 Ton Sehari

“Lampau pemadam kebakaran juga sudah kami siapkan untuk mengantisipasi bila nanti massa melakukan aksi bakar ban,” ujar Susatyo.

Terkait penutupan arus lalu lintas di sekitar gedung DPR, kata Susatyo nantinya bersifat situasional.

Baca juga : Baleg DPR Sepakat Bawa RUU Pilkada Ke Rapat Paripurna untuk Dijadikan UU

Rekayasa arus lalu lintas juga akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika di lapangan. “Bila nanti di depan DPR massa cukup banyak dan eskalasi meningkat, kami akan lakukan penyekatan di Nusa Dua. Penjagaan kami fokus di pintu masuk dan keluar,” ucap Susatyo.

Lebih lanjut, Susatyo menegaskan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan untuk selalu bertindak persuasif, tidak terprovokasi, mengutamakan negosiasi dan pelayanan secara humanis (berperikemanusiaan).

Cek Artikel:  Kunjungi Kantor DPD PDIP, Anies Kita Bahas Masa Depan Jakarta

Lampau, Susatyo mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan peserta aksi untuk melakukan aksi dengan santun, tidak anarkis, menjaga
keamanan dan ketertiban, sehingga kegiatan aksi dapat berjalan aman dan tertib sesuai harapan semua.

Susatyo juga menyebutkan, personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata dan tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya. Aksi ini diramaikan para sejumlah tokoh mulai dari guru besar, akademisi dan aktivis 1998 untuk mengawal putusan MK. (Ant/P-3)

Mungkin Anda Menyukai