Demi Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2050, Jepang Tambah Kapasitas Kursi Stadion Nasional Tokyo

Liputanindo.id – Jepang akan melakukan renovasi dengan menambah tempat duduk di Stadion Nasional Tokyo demi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2050. Renovasi itu akan mencakup penambahan jumlah kursi menjadi 80.000. 

Operator seluler terbesar di negara tersebut, NTT Docomo Inc., akan memimpin operasional vanue setelah diprivatisasi pada April mendatang. NTT Docomo Inc. akan menambah jumlah kuris menjadi 80.000 dari 68.000 menyusul Jepang yang terobsesi menjadi tuan rumah Piala Dunia 2050.

“Kami mempunyai rencana Kepada menetapkan jumlah kursi, termasuk beberapa kursi sementara, yang diperlukan Kepada Piala Dunia,” kata NTT Docomo, dikutip Kyodo News, Senin (1/7/2024).

Tempat Primer Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo dirancang Kepada direnovasi setelah pertandingan menjadi stadion berkapasitas 80.000 kursi Tertentu Kepada sepak bola dan rugbi. Tetapi perubahan kebijakan Membikin lintasan atletik dan kapasitas aslinya tetap utuh.

Cek Artikel:  Rusia Tolak Berunding dengan Ukraina

Asosiasi Sepak Bola Jepang Mempunyai rencana jangka panjang Kepada menyelenggarakan Piala Dunia sebagai tuan rumah tunggal pada tahun 2050, setelah menjadi tuan rumah Berbarengan turnamen tahun 2002 dengan Korea Selatan.

Ketika ini, FIFA mewajibkan venue Primer Piala Dunia 2034 Pandai menampung 80.000 penonton Kepada laga pembuka dan final. Ini juga mengamanatkan tempat semifinal dengan kapasitas 60.000 kursi.

NTT Docomo juga mempertimbangkan Kepada memasang layar raksasa, yang diharapkan menjadi salah satu layar terbesar di Jepang.

Tiga Grup mengusulkan rencana privatisasi Kepada tempat tersebut, dan pada Lepas 3 Juni, Dewan Olahraga Jepang menunjuk salah satu Grup yang mencakup NTT Docomo, J-League sepak bola, konstruktor Maeda Corp. dan perusahaan real estat SMFL Mirai Partners Co., Ltd, sebagai penawar pilihannya setelah memeriksa rencana operasi dan biaya masing-masing peserta lelang yang berbeda.

Cek Artikel:  Kamala Harris Janjikan Gencatan Senjata di Gaza tetapi Tetap Bela Israel

Pemerintah mengusulkan Kepada menanggung biaya tahunan hingga 1 miliar yen (Rp101 miliar), Tetapi Kagak Terdapat satupun peserta lelang yang meminta Anggaran publik. Pemenang lelang menawarkan 52,8 miliar yen (Rp5 triliun) Kepada izin operasional selama 30 tahun dan berjanji akan menghasilkan keuntungan.

Mungkin Anda Menyukai