KECERDASAN buatan (artificial intelligence/AI) telah berkembang pesat dari sekadar gagasan ilmiah menjadi kekuatan yang mendorong inovasi di banyak bidang. AI dapat memahami, memeroses dan merespons data dengan kecepatan dan akurasi yang sama dengan manusia.
AI memungkinkan pemerosesan data real time yang efisien dan pengambilan keputusan otomatis dengan menggabungkan algoritma canggih dan komputasi berkecepatan tinggi. Teknologi ini telah mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia. Selain itu membuka peluang baru untuk inovasi dan efisiensi di banyak bidang seperti manufaktur, kesehatan, dan pendidikan.
Kemajuan dalam AI telah memungkinkan pengembangan sistem cerdas yang dapat belajar dan beradaptasi dari pengalaman manusia. Membuka jalan bagi solusi teknologi yang lebih canggih dan responsif terhadap kebutuhan manusia.
Perjalanan kemajuan AI menunjukkan evolusi teknologi dari gagasan teoretis ke aplikasi praktis yang mengubah berbagai aspek kehidupan kita. Ini dimulai dengan gagasan mesin Turing oleh Alan Turing pada 1936 yang membentuk fondasi teori komputasi modern.
Perjalanannya berlanjut pada pengenalan istilah ‘kecerdasan buatan’ oleh John McCarthy pada 1956 dalam konferensi Dartmouth. Kemajuan besar dalam bidang ini terjadi dalam 10 tahun berikutnya.
Salah satunya adalah pengembangan jaringan saraf yang berusaha meniru cara kerja otak manusia. Pada 1980-an gagasan tentang pembelajaran mesin mendapat perhatian, karena memungkinkan mesin untuk belajar dari data dan mengembangkan kemampuan mereka sendiri.
Semakin kompleks
Pada awal abad 21, deep learning— sebuah subkategori dari pembelajaran mesin— mengambil alih perhatian karena kemampuan mengajarkan mesin untuk mengidentifikasi dan memeroses pola-pola kompleks dalam data. Dengan berkembangnya kecerdasan buatan, berbagai teknik dan metode telah dikembangkan untuk menyelesaikan masalah yang kompleks dalam berbagai bidang aplikasi.
Salah satu masalah yang paling penting dalam bidang ilmu komputer dan kecerdasan buatan adalah masalah kepuasan terbatas. Dengan transformasi ini, banyak aplikasi AI yang inovatif dapat ditemukan di berbagai industri.
Misalnya pada saat pandemi covid-19, banyak inovasi berbasis AI dibuat untuk mendeteksi dan merawat pasien. Ini adalah salah satu contoh bagaimana AI dapat digunakan untuk menanggapi masalah penting di masyarakat.
Konsep kecerdasan buatan memiliki banyak konsep inti dan sangat luas. Tiga konsep utama yang sering dibahas dalam literatur adalah machine learning, deep learning, dan neural networks.
Machine learning adalah teknologi yang memungkinkan mesin untuk belajar dari data dan membuat prediksi atau keputusan tanpa diprogram sebelumnya. Algoritma seperti regresi linear, klasifikasi dan clustering adalah contohnya.
Sebaliknya, pengajaran mesin yang menggunakan jaringan saraf tiruan dengan banyak lapisan (juga disebut jaringan saraf mendalam) untuk menganalisis berbagai tingkat representasi data, disebut pemahaman mendalam.
Aplikasi seperti pengenalan gambar dan suara mengandalkan teknologi ini untuk mengidentifikasi pola dalam data yang sangat besar dan kompleks. Langkah otak manusia bekerja didasarkan pada model komputasi yang disebut jaringan neural.
Ini terdiri dari unit pemerosesan yang bekerja sama untuk memproses informasi. Jaringan ini dapat dilatih untuk melakukan berbagai tugas dengan menyesuaikan bobot koneksi antara unitnya dengan data pelatihan.
Era baru
Aplikasi inti AI dapat digunakan untuk memecahkan masalah nyata dan mengembangkan solusi. AI yang canggih juga dapat belajar dan beradaptasi dengan data baru, seperti prediksi pemeliharaan dalam manufaktur dan diagnosa penyakit di bidang kesehatan.
Dalam industri manufaktur, kecerdasan buatan telah membawa era baru otomatisasi cerdas dan analitik prediktif. Salah satu aplikasi AI dalam manufaktur adalah pemeliharaan prediktif yang memungkinkan masalah potensial dalam peralatan dan proses diidentifikasi, sebelum mereka menyebabkan kerusakan yang serius.
Teknologi AI seperti pengajaran mesin dapat menganalisis data operasional dari peralatan dan mesin untuk mendeteksi masalah. Sistem cerdas juga dapat secara otomatis memeriksa dan memvalidasi kualitas produk selama proses produksi. Yakni melalui inspeksi visual otomatis dan deteksi cacat yang juga dapat meningkatkan kualitas produk serta kepuasan pelanggan. Penggunaan kecerdasan buatan pada sektor kesehatan dapat membantu proses diagnosis, pengobatan, dan manajemen pasien.
Aplikasi AI yang paling penting adalah diagnosis penyakit. Sistem AI yang lebih canggih dapat mengidentifikasi penyakit dengan lebih akurat. Kemudian menganalisis data medis penting seperti gambar radiologi atau data genetik.
Ini membantu menemukan penyakit dan memberi perawatan yang tepat, yang mungkin menyelamatkan nyawa. AI juga penting untuk pengembangan obat karena memiliki kemampuan menganalisis data besar untuk menemukan obat baru, dan memahami efek samping potensial.
Dengan begitu obat-obatan baru dapat dibuat dan dipasarkan lebih cepat. AI telah membantu manajemen pasien dengan memungkinkan sistem cerdas memantau dan mengelola pasien secara real-time.
Mendorong inovasi
Hal itu memungkinkan staf medis memberi perawatan yang lebih baik dan mengoptimalkan alokasi sumber daya, serta memungkinkan dokter dan perawat untuk fokus pada tugas yang lebih penting.
Dokter dapat menggunakan data pasien untuk membuat rencana perawatan yang unik untuk setiap pasien. Begitu juga meningkatkan hasil perawatan dan meningkatkan kepuasan pasien.
Di dunia pendidikan, AI sangat penting untuk mengubah dunia pendidikan dan mendorong inovasi dalam metode pengajaran dan pembelajaran. Salah satu inovasi yang paling penting adalah pembelajaran personalisasi, yang mana AI dapat menyesuaikan materi pelajaran dengan kebutuhan dan kemampuan unik siswa. Ini memungkinkan pendekatan pembelajaran yang lebih terfokus dan efektif.
Pada tingkat yang lebih lanjut, AI dapat membantu membuat materi pendidikan lebih interaktif dan dinamis dan membuat pengalaman belajar lebih menarik. Teknologi ini juga memungkinkan analisis data besar tentang prestasi siswa, yang dapat memberi wawasan penting untuk strategi pengajaran dan perbaikan kurikulum.
Tetapi memang kecerdasan buatan dapat berimplikasi terhadap berbagai masalah pada aspek moral dan etik. Terutama yang berkaitan dengan privasi data, bias dan perpindahan pekerjaan.
Apabila tidak dikelola dengan benar, kecerdasan buatan juga dapat mengumpulkan dan menganalisis data dalam jumlah besar, yang dapat menimbulkan masalah privasi. Selain itu, jika data pelatihan yang digunakan oleh sistem AI memiliki prasangka, sistem tersebut dapat memperlihatkan bias yang tidak disengaja.
Selain itu juga ada kekhawatiran tentang perpindahan pekerjaan karena otomatisasi berbasis AI dapat menggantikan pekerjaan manusia. Menurut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), beberapa tantangan yang dihadapi Indonesia dalam pengembangan AI adalah regulasi yang mengatur etika, kesiapan tenaga kerja, infrastruktur, data pendukung pemodelan, serta kesiapan industri dan sektor publik untuk mengadopsi inovasi AI.
Strategi nasional
Demi memastikan penggunaan kecerdasan buatan yang adil dan bertanggung jawab, sangat penting untuk mengatur etikanya. Strategi nasional kecerdasan buatan yang dibuat oleh pemerintah, mencakup etika dan kajian kebijakan kecerdasan buatan, menunjukkan betapa pentingnya membuat regulasi untuk penggunaan kecerdasan buatan di Indonesia.
Terdapatpun strategi nasional kecerdasan buatan mencakup hal-hal penting seperti pengembangan talenta, etika, kajian kebijakan, infrastruktur, data, serta penelitian, dan inovasi dalam industri AI. Pemerintah Indonesia telah menyadari betapa pentingnya membuat peraturan tentang kecerdasan buatan agar penggunaan teknologi ini dapat dilakukan secara etis dan bijaksana.
Regulasi dibuat untuk memastikan bahwa AI dapat membantu inovasi, kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi sambil mengurangi bahaya pelanggaran privasi, bias dan penggunaan data yang tidak sah. Regulasi dapat membantu memastikan AI digunakan secara transparan, serta memberi masyarakat kepercayaan bahwa teknologi ini digunakan dengan adil dan tidak menimbulkan risiko hak dan privasi mereka.
Regulasi juga dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi masalah etika dan sosial yang mungkin timbul dari penggunaannya. Juga memastikan bahwa pengembangan dan penerapannya di Indonesia dilakukan dengan cara yang adil dan bertanggung jawab.
Kebijakan dan peraturan yang baik akan mendorong adopsi dan kemajuan AI di Indonesia. Memungkinkan untuk memanfaatkan teknologi untuk membantu masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Pada akhirnya, ketika datang ke peningkatan kualitas hidup manusia dan transformasi industri, kecerdasan buatan telah memberikan banyak manfaat. Seperti meningkatkan efisiensi manufaktur dan meningkatkan akses ke pendidikan berkualitas tinggi.
Tetapi, peraturan dan etika yang kuat diperlukan untuk memastikan bahwa AI digunakan dengan cara yang adil dan bertanggung jawab. Kita dapat membentuk masa depan AI yang inklusif dan bermanfaat bagi semua melalui kerja sama antara sektor publik dan swasta, serta diskusi antara pembuat kebijakan, industri dan masyarakat.
Pemerintah Indonesia melalui strategi nasional kecerdasan buatan menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan dan mengatur kecerdasan buatan. Strategi ini menekankan pengembangan talenta kecerdasan buatan, etika, kajian kebijakan kecerdasan buatan, infrastruktur, dan data kecerdasan buatan, serta riset dan inovasi industri kecerdasan buatan.
Langkah-langkah ini akan sangat penting untuk memastikan bahwa kecerdasan buatan dapat dikembangkan dan diterapkan dengan cara yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dan bernegara.