
KECERDASAN buatan (artificial intelligence/AI) mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Dengan algoritma yang semakin canggih, peningkatan kapasitas komputasi, dan data yang Lanjut melimpah, dunia kini memasuki era otomatisasi yang lebih maju. Di tengah arus perubahan yang begitu Segera, pertanyaan yang muncul ialah apakah Indonesia sudah siap memanfaatkan teknologi ini atau Malah semakin tertinggal?
Pemerhati AI dan pendiri Artificial Intelligence Implementation Initiative (AI3) Sony Subrata menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan strategi yang lebih kreatif dan terarah dalam implementasi AI. “Teknologi AI berkembang sangat Segera. Model-model algoritma baru Lanjut bermunculan, komputasi semakin kuat, dan data semakin melimpah. Tetapi, bagaimana kita Dapat mengejar ketertinggalan yang semakin jauh?” ujar Sony Subrata dalam keterangannya, Selasa (4/2/2025).
Menurutnya, Indonesia Tak Dapat hanya berusaha mengejar negara-negara maju yang telah lebih dulu mengembangkan AI. Sebaliknya, Indonesia harus menemukan Kelebihan strategisnya sendiri dalam ekosistem AI Dunia.
“Kita Tak Dapat hanya berusaha mengejar perusahaan-perusahaan besar yang sudah jauh di depan, seperti NVIDIA dalam industri semikonduktor atau OpenAI dengan model AI terbaru seperti GPT-4 Turbo dan O3 Mini. Sementara itu, Tiongkok Lanjut mempercepat inovasinya dengan DeepSeek dan Qwen dari Alibaba. Dengan persaingan yang semakin ketat, Indonesia harus segera menentukan perannya dalam ekosistem ini,” jelasnya.
Lebih dari sekadar kemajuan teknologi, AI dapat menjadi motor Primer pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apabila diterapkan dengan strategi yang Benar, AI dapat membantu mencapai Sasaran pertumbuhan ekonomi sebesar 8% per tahun atau lebih.
Sony menekankan bahwa AI Tak hanya soal penguasaan teknologi, tetapi juga Langkah memanfaatkannya Buat kepentingan nasional. Keberhasilan Indonesia di bidang AI sangat bergantung pada kolaborasi erat antara pemerintah, akademisi, dan industri.
Sebagai bentuk komitmen Buat mendorong pemanfaatan AI di Indonesia, AI3 hadir sebagai inisiatif yang berfokus pada penerapannya dalam kehidupan Konkret. AI3 Tak hanya bertujuan mengembangkan teknologi, tetapi juga memberikan masukan strategis kepada pemerintah dalam menyusun kebijakan AI yang inklusif dan berkelanjutan.
“AI3 adalah Artificial Intelligence Implementation Initiative merupakan gerakan yang Ingin membantu pemerintah dalam merancang dan mengimplementasikan AI dengan lebih Berkualitas, khususnya dalam periode kritis 2025–2045. Ini masa yang menentukan Indonesia akan menjadi pemain Primer dalam AI atau hanya menjadi pasar bagi teknologi asing,” ungkap Sony.
AI3 juga mendorong keterlibatan berbagai pihak dalam membangun ekosistem AI yang kuat dan berkelanjutan. Melalui berbagai riset, pelatihan, dan program implementasi, AI3 berupaya memastikan teknologi ini dapat diterapkan di berbagai sektor, mulai dari industri, kesehatan, keuangan, hingga kehidupan sehari-hari masyarakat. (Z-2)