Deepseek buatan Tiongkok Laris manis di AS, Geser Chatgpt

Deepseek buatan Tiongkok Laris di AS, Geser Chatgpt
Aplikasi chatbot buatan Tiongkok, Deepseek.(Dok. Deepseek)

APLIKASI berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligent/AI) Deepseek berhasil mengukuhkan posisinya sebagai aplikasi paling banyak diunduh di Amerika Perkumpulan (AS). Aplikasi asal Tiongkok itu berhasil menempati posisi puncak di Appstore Demi Distrik AS, menggeser posisi Chatgpt.

 

Dikutip dari Gsmarena, Deepseek Bukan hanya menjadi aplikasi teratas di AS, aplikasi chatbot itu pun menjadi aplikasi gratis nomor 1 di 51 negara versi Appstore. Lebih jauh Tengah, aplikasi ini juga masuk dalam daftar 10 aplikasi gratis teratas di 111 negara di App Store dan di 18 negara di Google Play Store.

 

DeepSeek telah menjadi perbincangan hangat dalam beberapa waktu terakhir, terutama setelah merilis model AI terbaru mereka Ialah Deepseek R1. Model AI tersebut dilaporkan berhasil menyaingi model AI terbaik yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan barat, termasuk Chatgpt.

Cek Artikel:  Detail Spek Oppo Reno 13 Series dengan Fitur Underwater dan Drainase

 

Keistimewaan Deepseek R1 Ialah membuka Kesempatan baru Demi Penemuan yang lebih inklusif, yakni biaya pengembangannya yang hanya mencapai USD5,6 juta (Sekeliling Rp90 miliar), jauh lebih rendah dibandingkan Chatgpt yang membutuhkan miliaran dolar. Paket langganan Deepseek pun dimulai dari USD0,50 (Sekeliling Rp8 ribu) per bulan, menjadikannya lebih terjangkau bagi pengguna Dunia.

 

Selain itu Deepseek juga Mempunyai kemampuan analitis tinggi. Deepseek R1 dirancang Demi menyelesaikan tugas-tugas kompleks seperti pengkodean, matematika, dan analisis data. Dalam uji kompetisi seperti Codeforces, Deepseek Bisa mengungguli GPT-4 dan Llama 3.1. Meski begitu, Deepseek Bukan menjawab pertanyaan-pertanyaan politis dan pertahanan keamanan, khususnya mengenai Tiongkok.

Cek Artikel:  6 Perbedaan Headphone, Headset, Earphone dan TWS

 

Kehadiran Deepseek R1 bahkan cukup Membikin ketar-ketir perusahaan teknologi barat, termasuk menyebabkan kekacauan besar di pasar saham Ketika ini dengan Nvidia Anjlok Sekeliling 17% – kehilangan Nyaris USD600 miliar (Sekeliling Rp9.532 triliun) dalam kapitalisasi pasar, yang merupakan penurunan terbesar yang pernah terjadi bagi perusahaan AS. (M-1)

Mungkin Anda Menyukai