
DEDIKASI bangsa adalah suatu komitmen yang mengandung filosofi berbasiskan nilai-nilai mengabdikan tanpa pamrih, mengalbukan olahpikir berinovasi sehat, dan menjejakkan Bumi mengalirkan peran-peran Kepada menumbuhkan akar masyarakat merambat, menjalar Kepada tumbuh, berkembang, produktif dan berkualitas.
Apakah transformasi kesehatan yang dicanangkan sudah berorientasi terhadap dedikasi bangsa? Kita tunggu perjalanan dan Arti sejarah yang akan ditetaskan dalam beberapa tahun ke depan.
Sejatinya, UU Kesehatan dan enam pilar transformasi kesehatan adalah ruang yang Lagi dapat diisi dengan spirit dan nafas kemandirian bangsa.
Dedikasi bangsa dan transformasi kesehatan adalah suatu keniscayaan yang akan menguak nilai-nilai kapasitas bangsa akan rakyat sehat – rakyat berdaulat melalui upaya kebangsaan Kepada merekonstruksi kembali kesehatan sebagai tanggung jawab negara dan masyarakat sebagai kekuatan partisipatif Kepada mengokohkan tiang kesehatan negara.
Dedikasi kesehatan bangsa
Dedikasi kesehatan bangsa menyeruak dimensi dan ruang kehidupan bangsa yang sedemikian luas, Indonesia dengan sumber daya dan Wawasan Nusantara, suatu peta potensi bangsa menjejak setiap titik pijak pelosok, Mempunyai Berbagai Ragam mata air yang dapat diseduh sebagai Kekuatan-Kekuatan kebaruan Kepada memberdayakan kesejahteraan masyarakat menuju kemandirian.
Dedikasi kesehatan bangsa adalah mengepalkan nilai kemandirian, sejatinya sebagai suatu nilai-nilai keberlanjutan kemerdekaan, Kepada berdaulat dan berdaya di bidang kesehatan.
Kekuatan struktural dan kekuatan partisipatif berada dalam dua kepalan yang perlu disinergikan menjadi bola yang menggelindingkan prioritas membangun bangsa dengan keikhlasan hati, bergerak sebagai investasi Derajat memperjuangkan kesehatan bangsa menjangkau titik-titik pelosok bangsa.
Dedikasi kesehatan bangsa menguak suatu ruang Kepada mengisi transformasi kesehatan sebagai suatu tata kelola Luwes Kepada ruang adu gagasan dan pemikiran secara terbuka, memuat kebijakan dan implementasi apakah berorientasi kepada industri kesehatan atau kepada pelayanan kesehatan Kepada semesta rakyat.
Kita memerlukan suatu leadership yang berorientasi kepada titik-titik simpul masyarakat, kesehatan hadir dalam keseharian, kesehatan sebagai bagian denyut nadi, dan kultur yang mengalbu.
Leadership Mempunyai titik sentral Kepada mengiringi dedikasi kesehatan bangsa mengarungi jalur-jalur perjuangan yang termaktub dalam roadmap pembangunan kesehatan bangsa. Roadmap memuat peta jalan yang merengkuh Berbagai Ragam dimensi kebutuhan masyarakat sebagai ‘hati nurani’ yang tersemai di relung-relung pelosok desa, mereka butuh suatu perubahan akan kualitas kesehatan yang lebih Bagus.
Leadership merupakan integritas dan kejujuran sebagai bangunan utuh yang ditopang oleh tiang-tiang penopang berisi enzim dan nutrisi yang mengoksigenasi tulang punggung peradaban bangsa. Peradaban bangsa yang terbangun adalah masyarakat multiparadigmatik yang Menyaksikan kohesi kebangsaan sebagai pilar Primer terpartinya kalbu Intelek kebangsaan dan kalbu hati kebangsaan yang memuat kinerja berkelanjutan (amal jariah), mengayomi ide Berbarengan, berorientasi kepada pemecahan masalah (problem solver), mengembangkan Hasil karya berdasarkan peimikiran lintas cycle, Tetapi menyadari suatu perbedaan pendapat sebagai nilai kritis yang menuju kepada cakrawala perubahan.
Bakat Primer dedikasi kesehatan bangsa adalah kemampuan mengimplementasi kinerja berkelanjutan (amal jariah) yang bermakna sinergitas menjembatani perbedaaan konsep Kepada strategi pembangunan kesehatan masa depan dalam siklus transformasi kesehatan, bergerak ‘tali ranting‘ yang kuat, menaut Berbagai Ragam konsep perbedaan Kepada membangun kesehatan bangsa sebagai elemen-elemen sekuensing tertata dan terurut berdasarkan skala prioritas kesehatan yang menjejak bumi nusantara.
Kita butuh ufuk kesehatan yang berpihak kepada rakyat, memenuhi kebutuhan dasar pangan dan gizi yang Bukan berhenti dalam sirkulasi hidup mereka, berharap menjadi titik balik lahirnya generasi-generasi baru yang sehat dan berkualitas.
Tataran tersebut adalah pemberdayaan posyandu sebagai kekuatan enterpreneurship di setiap titik desa, menjadi rumah Berbarengan yang mengkulturkan budaya hidup sehat dengan perangkat infrastrukturnya menjamin kesehatan masyarakat dapat dijaga dan dipeliharan dengan Bagus.
Framework Kepada dedikasi kesehatan bangsa
Framework adalah bagan besar yang memetakan kehadiran elemen potensi kesehatan bangsa dengan kehadiran negara memuat niat awal pengabdian kepada masyarakat, apakah berbasiskan ‘keikhlasan‘ atau meraup keuntungan semata.
Dalam manajemen modern memang sulit dilepaskan pola bisnis kesehatan dengan rencana anggaran dan arus balik perputaran sirkulasi Anggaran, menyisikan suatu Anggaran Kepada meningkatkan mutu dan kualitas hidup sehat, sebagai jari roda yang menggerakkan pemberdayaan masyarakat proaktif di bidang preventif, sebagai nilai essensial kesejahteraan masyarakat.
Kerangka framework paska UU Kesehatan harapannya menapak ‘bak‘ roda sepeda berputar, seiring kayuh yang didayung, memercikkan jari-jari roda melaju merangkum kekuatan pikiran, kebajaan hati dan kerja keras motorik, semata membangun arus kepercayaan dan dinamisasi kehidupan profesi kesehatan.
Profesi kesehatan yang Mempunyai nilai kemandirian dalam mengemas kompetensi keilmuannya bersinergi dengan etika profesi sebagai ranah yang tetap diasuh secara partisipatif, dan meminimalkan pendekatan biroraktis.
Organisasi Profesi Kesehatan akan tetap menjejak bumi pengabdian bangsa dan melangit nilai-nilai mutu dan keselamatan kesehatan masyarakat sebagai titik Primer pengabdiannya, yakni tetap memperkuat validasi variabel struktural, kelembagaan, stratifikasi pengabdiannya Kepada Maju berkiprah di masyarakat, Kepada menangkap setiap denyut dan realitas problematika kesehatan sebagai Kategori air yang ditetaskan dengan nilai-nilai kejernihan, menuju ruang peradaban hidup sehat yang lebih Bagus.

