Dedi Mulyadi Kunjungi Ciamis, Dorong Pendidikan Watak sejak Awal

Dedi Mulyadi Kunjungi Ciamis, Dorong Pendidikan Karakter sejak Dini
Dedi Mulyadi berdialog dengan seorang anak, saat mengunjungi Kabupaten Ciamis(MI/KRISTIADI)

BAKAL Calon Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan safari politik mengunjungi Kampung Cijulang Wetan, Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis.

Daerah ini dikenal sebagai penghasil padi organik. Dalam kunjungan itu, Dedi diterima para ibu, tokoh masyarakat dan ulama.

Dalam kunjungannya, pria yang akrab disapa KDM itu juga berdialog dengan seorang siswa SD bernama Febri. Dia mengaku tinggal bersama ayahnya yang bekerja sebagai pengumpul barang rongsokan. Ibunya meninggalkan mereka.

Baca juga : Pilkada Purwakarta, Dedi Mulyadi Kampanyekan Om Zein – Bang Ijo 

KDM pun menyerahkan uang tunai sebesar Rp6 juta kepada Febri. Dia meminta uang itu dibelikan tiga domba betina untuk dipelihara. Sisanya dibelikan bahan untuk membuat kandang.

Cek Artikel:  Suami Bunuh Istri di Cimahi, Jenazahnya Disimpan 7 Hari

“Mau dikasih domba? Saya kasih, tapi pelihara dengan baik supaya menjadi bekal hidup dengan bapak ya. Nanti, beli tiga domba betina untuk dipelihara, sisanya buat bangun kandangnya,” kata KDM.

Menurut Dedi, pola mengajarkan kepada anak untuk mendapatkan pendidikan berkarakter seperti ini sudah dia jalankan sejak lama. Pada setiap acara pagelaran budaya yang dilakukannya di sejumlay kampung di Jawa Barat, pola pendidikan karakter terus ditanamkan. Salah satunya memberi hadiah domba untuk dipelihara.

Baca juga : Kalangan Wong Cilik Ikut Antar Dedi Mulyadi Daftar ke KPUD Jawa Barat

“Nantinya dengan ada hewan peliharaan, mereka bisa jadi juragan atau bos domba. Kami meyakini dengan pendidikan karakter, seorang anak akan mampu menjadi manusia yang unggul, ulet, kreatif, dan memiliki keahlian,” tambahnya.

Cek Artikel:  Kabupaten Bandung Diguncang Gempa M3.2

Dia berjanji jika dirinya memimpin Jawa Barat, pola pendidikan berkarakter berbasis lingkungan akan menjadi ciri khas di setiap daerah di Jawa Barat. Pendidikan ini akan masuk kurikulum sejak SD.

“Pola pendidikannya sederhana saja, pelajar SD nanti diajarkan menghitung kandang, cara membuat kandang domba, cara menghitung berapa kebutuhan untuk perlihara domba, sampai nanti menghitung hasil penjualan domba. Kan itu sama dengan pendidikan matematika, tapi berkarakter dan teraplikasi keseharian di lingkungannya,” paparnya.

Mungkin Anda Menyukai