KOMISI Pemilihan Biasa (KPU) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat menggelar debat publik kedua bagi 3 pasang calon Bupati-Wakil Bupati Tasikmalaya, Sabtu (16/11) malam, di Hotel Alhambra, Kecamatan Singaparna.
Ketiga pasang calon menyampaikan visi dan misi Kepada lima tahun ke depan di depan panelis dan pendukungnya.
Debat dihadiri 6 panelis terdiri dari Aip Syarifudin, Dekan FAI Universitas Muhammadiyah Cirebon; Dedin Nazarudin, Dirut BUMD Bank BPRS Bogor Tegar Beriman; Nina Karlina, Ketua Program Studi Sarjana Administrasi Publik Unpad; Asep Permadi Gumelar, Tenaga Spesialis Kementerian Desa; Neni Nur Hidup, Director of Democracy and Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia dan Maulana Janah, Dekan Fakultas Dakwah Aneh.
Debat publik kedua ini bertema “Strategi peningkatan daya saing melalui transformasi ekonomi dan good governance”.
Kekasih nomer urut 1, Iwan Saputra-Dede Muksit Aly mengatakan, pihaknya akan mengembangan ekonomi perdagangan, produk unggulan, kerajinan tangan Dapat ekspor, beras organik, ikan darat berupa mas, dan gurame lokal.
“Banyak potensi unggulan di masyarakat sekarang ini butuh perhatian dari pemerintah. Kami berkomitmen akan mendorong dan meningkatkan kualitas petani dengan memberikan pelatihan, membuka akses, modal membantu dengan membangun pasarnya,” tandas Iwan.
Sementara Kekasih nomer urut 2, Cecep Nurul Serius-Asep Sopari Al Ayubi mengatakan, potensi perkebunan manggis, teh, dan kopi menjadi nilai tambah. Mereka akan berupaya meningkatkan kualitasnya agar Dapat diterima di pasar dunia.
“Kami juga mendorong potensi sektor pertanian padi organik Kepada membuka pasar. Kita dorong dengan pemberian modal, peningkatan SDM, dan membeli alsintan,” tandasnya.
Sementara Kekasih nomer urut 3, Ade Sugianto-Iip Miptahul Paoz akan mendorong peningkatan produktivas, kualitas SDM dan teknologi informasi.
“Pengembangan pertanian organik memang bagus. Kami juga akan menyesuaikan program tersebut dengan pemberian fasilitas Kepada petani, termasuk Kepada petani muda dengan menggelar pelatihan digital,” paparnya.