Darurat! 42 Kasus Gagal Ginjal Akut Terjadi di Ibu Kota, 37 Kasus Dialami Balita

Liputanindo.id JAKARTA – Terdapat laporan 42 kasus gagal ginjal akut di Ibu kota. Laporan tersebut didapat Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dalam kurun waktu 1 Januari hingga 13 Oktober 2022.

Ironisnya, dari 42 kasus gagal ginjal yang dilaporkan, sebanyak 37 kasus dialami balita dan 5 kasus dialami usia 5-18 tahun.

Baca Juga:
Kasus Rabies di Jakarta Alami Kenaikkan pada Juni 2024

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, dari jumlah laporan tersebut sebanyak 29 kasus dialami Lelaki dan 13 kasus dialami Perempuan.

“Dari 42 kasus itu, Dinkes DKI mencatat sebanyak 25 orang meninggal dunia, rawat inap 7 orang dan sembuh 10 orang,” kata Dwi dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/10/2022)

Cek Artikel:  SEVENTEEN Siap Gelar Konser di Indonesia pada Februari 2025

Dijelaskan Dwi, beberapa penyebab gangguan ginjal akut misterius yang teridentifikasi adalah infeksi leptospirosis, influenzae, parainfluenzae.

Kemudian, MISC/long covid-19, virus Cytomegalovirus atau CMV yakni Grup virus herpes, selanjutnya virus Herpes simplex virus (HSV), bocavirus, legionella, shigella, dan escherichia coli (e.coli).

Sementara itu, Multisystem Infommatory Syndrome in Children (MISC) yang diduga berkaitan dengan penyebab gangguan ginjal. Meski begitu, Dwi menegaskan penyebab lainnya Lagi tetap harus dicari.

Dinkes DKI mengungkapkan MISC merupakan komplikasi yang dapat muncul pada pasien covid-19 anak ditandai peradangan di berbagai sistem organ termasuk ginjal.

Guna menanggulangi penyakit tersebut Dinkes DKI Jakarta bersinergi dengan pemerintah pusat Kepada melakukan Pengusutan kasus gagal ginjal akut misterius yang menimpa anak berusia di Dasar enam tahun.

Cek Artikel:  Hindia Ungkap Musik Indonesia Berpeluang Besar Makin Terkenal di Kancah Dunia

“Kami berkolaborasi, bersinergi antara pusat dan daerah. Itu menjadi Krusial karena sama-sama hal yang relatif baru,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti.

Selain itu, pihaknya juga mengumpulkan rumah Ngilu terkait kemunculan penyakit gagal ginjal akut misterius itu terutama membangun tata kelola Serempak Kepada melakukan penelusuran.

Widyastuti meminta rumah Ngilu di Jakarta Kepada bersiaga dan memberi informasi kepada Dinas Kesehatan DKI apabila merawat pasien anak-anak dengan gejala gagal ginjal akut. (DID)

 

Baca Juga:
Hari Raya Waisak, Dishub DKI Tiadakan HBKB di Seluruh Kawasan Ibukota

 

Mungkin Anda Menyukai