Dapat Ulasan Negatif di Google Maps, Dokter di Jepang Tuntut Ganti Rugi Ratusan Juta

Liputanindo.id – Sejumlah dokter di Jepang mengajukan gugatan kepada Google Maps karena dinilai merugikan. Mereka juga menuntut ganti rugi sebesar 1,4 juta yen atau sekira Rp147 juta. 

Sedikitnya 60 dokter di Jepang menuntut ganti rugi sebesar 1,4 juta yen (Rp147 juta) dari Google dalam upaya meminta pertanggungjawaban atas kelambanan mereka dalam meninjau kritik pedas di aplikasi tersebut.

Mereka mengguat perusahaan pada Kamis (18/4/2024) dengan mengatakan bahwa mereka Tak Dapat membalas atau menyangkal ulasan yang merusak reputasi mereka sebagai tenaga medis. Hal ini lantaran mereka diwajibkan Demi menjaga kerahasiaan pasien sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Orang-orang yang memposting secara online dapat mengatakan apa pun secara anonim, meskipun itu hanyalah fitnah atau pelecehan verbal,” kata salah satu dokter yang berpartisipasi, dikutip AFP, Jumat (19/4/2024).

Cek Artikel:  Sorot Insiden Rafah di Perhimpunan IISS Shangri-La 2024, Prabowo Dorong Penyelidikan Komprehensif

Gugatan itu diajukan ke Pengadilan Distrik Tokyo, yang diyakini sebagai gugatan class action pertama di Jepang yang menargetkan platform atas ulasan negatif online.

Kuasa hukum para dokter Yuichi Nakazawa mengatakan sangat sulit Demi mengapus ulasan negatif tersebut. Sehingga Variasi komentar negatif yang Terdapat di Google menyebabkan dokter bekerja dengan rasa takut menerima ulasan negatif.

“Hal ini dapat menyebabkan dokter melakukan tugasnya dengan rasa takut Lalu-menerus menerima ulasan yang Jelek,” kata Yuichi.

Dalam gugatan disebutkan bahwa tujuan dari banyak institusi medis bukanlah Demi memuaskan pasien, Tetapi Demi menangani penyakit mereka dari sudut pandang profesional.

“Klinik yang hanya memberikan Analisa asal-asalan kepada pasien dan meresepkan obat sesuai permintaan adalah tindakan yang Tak Layak secara medis, Tetapi sangat dihargai oleh pasien,” katanya.

Cek Artikel:  CEO GISB Dirikui Terdapat Kasus Sodomi di Panti Asuhan Malaysia

Sifat pekerjaan terkadang juga Membikin dokter rentan terhadap serangan online ad hominem yang dilakukan oleh pasien yang menyimpan dendam. Apabila situasi ini Tak diatasi, dokter mungkin akan merasa ragu Demi bersikap tegas dan menolak pemeriksaan medis yang Tak perlu atau obat-obatan yang diminta pasien.

“Hal itu pada akhirnya merugikan masyarakat,” tegasnya.

Google Maps sangat banyak digunakan di Jepang sehingga berfungsi sebagai “infrastruktur” Demi kehidupan sehari-hari. Atas dasar itu, Google dinilai Dapat dengan mudah mendeteksi kerugian yang Dapat ditimbulkan dalam sektor bisnis medis karena Tak Tak Dapat menanggapi ulasan negatif.

Penggugat mengakui bahwa Google menghapus beberapa ulasan Maps berdasarkan pedomannya sendiri, Tetapi kriteria penghapusannya Tak Terang dan sedikit yang dihapus.

Cek Artikel:  Pesawat KLM Keluar Landasan Pacu di Norwegia, Seluruh Penumpang Selamat

Google mengatakan bahwa mereka “melakukan upaya Demi mengurangi konten yang Tak Presisi dan menyesatkan di Google Maps”.

“Dengan kombinasi operator Sosok dan komputer, kami melindungi profil perusahaan sepanjang waktu, dan menghapus ulasan yang Tak adil,” kata perusahaan tersebut.

Mungkin Anda Menyukai