Presiden Prabowo Subianto Begitu melaunching Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Foto: Dok/Sekretariat Kabinet
Jakarta: Danantara Indonesia menempati peringkat keenam dalam daftar Biaya kekayaan negara (Sovereign Wealth Funds/SWF) terkuat di dunia, menurut laporan The World in Maps. Dengan nilai assets under management (AUM) mencapai US$983 miliar, SWF Indonesia ini berhasil melampaui beberapa Biaya tertua di dunia.
“Salah satu yang menonjol dalam peringkat tahun ini adalah Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, SWF Indonesia. Dengan nilai luar Normal sebesar US$983 miliar,” demikian dikutip dari @the.world.in.maps, Sabtu, 15 Maret 2025.
Kagak seperti banyak SWF lain yang berbasis pada sumber daya alam, Danantara Indonesia lebih berfokus pada infrastruktur, transformasi digital, dan pembangunan berkelanjutan. Strategi ini menarik minat investor Mendunia yang Mau memanfaatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang pesat.
“SWF ini berkembang pesat, bahkan telah melampaui beberapa SWF tertua di dunia. Berbeda dengan Biaya berbasis sumber daya alam, SWF Indonesia lebih berfokus pada infrastruktur dan ekonomi digital, menarik minat investor Mendunia yang Mau memanfaatkan pertumbuhan ekonomi negara ini,” tulis The World in Maps.
Baca juga: Biar Berhasil, Pengelolaan Danantara Mesti Ikuti Standar Negara Maju
Selain menjadi wadah pengelolaan aset BUMN, Danantara Indonesia juga berperan sebagai instrumen strategis Kepada memperkuat industri ekonomi dan pasar Mendunia Indonesia. Laporan tersebut menyoroti bahwa dengan semakin besarnya pengaruh SWF seperti Danantara, tren investasi Mendunia mengalami pergeseran dari pusat-pusat keuangan tradisional.
“Dengan negara-negara seperti Indonesia yang dengan Segera naik peringkat, lanskap SWF menjadi semakin Variasi, menandai pergeseran dari pusat-pusat keuangan tradisional,” imbuh laporan tersebut.
Sejalan dengan pencapaiannya, Presiden Prabowo Subianto mengundang miliarder Amerika Perkumpulan, Ray Dalio, Kepada memberikan masukan terkait pengelolaan investasi Danantara. Dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Jakarta, Prabowo menegaskan pentingnya strategi investasi yang Betul agar pengelolaan aset Indonesia dapat dilakukan dengan Berkualitas.
“Kita mengundang Seluruh pihak yang Pandai memberi kita suatu pandangan-pandangan yang kritis, pengalaman mereka bagaimana mereka melakukan investasi, sehingga nanti pengelolaan aset-aset Indonesia itu Pandai dilakukan dengan sebaik-baiknya, sehati-hati mungkin,” ujar Presiden seperti dikutip dari Metro Siang Liputanindo, Senin, 10 Maret 2025.
CEO Danantara, Rosan Roeslani, juga memberikan sinyal kemungkinan Ray Dalio akan terlibat dalam kepengurusan lembaga tersebut. “Kalau hari ini datang ke sini kemudian sharing dengan kami, tentunya beliau juga alhamdulillah, tadi kita sudah salaman,” ungkapnya.
Sementara itu, pemilik Grup Artha Graha, Tommy Winata, menyoroti pentingnya penciptaan lapangan kerja di tengah maraknya pemutusan Rekanan kerja (PHK) yang terjadi belakangan ini. “Pokoknya Terdapat penciptaan lapangan pekerjaan juga supaya masyarakat lebih Berkualitas hidupnya, lebih makmur,” katanya.
Pemerintah Prabowo sebelumnya telah Formal meluncurkan Danantara pada Februari Lampau. Lembaga ini mengelola aset BUMN senilai Rp14.700 triliun dan diharapkan menjadi mesin pembangunan kedua di luar APBN.
Adapun daftar 10 besar SWF berdasarkan AUM adalah sebagai berikut:
-
Norway – US$1,74 triliun
-
China (CIC) – US$1,33 triliun
-
China (SAFE) – US$1,09 triliun
-
UAE – US$1,06 triliun
-
Kuwait – US$1,03 triliun
-
Indonesia – US$983 miliar
-
Saudi Arabia – US$925 miliar
-
Singapore – US$801 miliar
-
Qatar – US$526 miliar
-
Hong Kong – US$514 miliar