Danantara Diprediksi Jadi Motor Penguatan Ekonomi Tanpa Bebani APBN

Presiden Prabowo Subianto. Dok. Tim Media Presiden

Jakarta: UBS Mendunia Research menilai Danantara, yang diinisiasi Presiden RI Prabowo Subianto, berpotensi menjadi instrumen kunci dalam meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia. Selain itu, Danantara juga dipandang Pandai menarik lebih banyak investasi Mendunia, terutama melalui optimalisasi aset BUMN.

Danantara dirancang Buat mengelola aset-aset Punya negara secara lebih efisien, tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan pengelolaan yang Akurat, skema ini dapat memberikan keuntungan bagi negara tanpa mengganggu stabilitas fiskal.

UBS menegaskan bahwa kekhawatiran terhadap risiko Danantara tampak berlebihan. Perusahaan investasi asal Swiss itu menyoroti bahwa Danantara dirancang Buat mengoptimalkan aset BUMN tanpa membebani APBN.

Cek Artikel:  Pahami Persiapan Krusial Sebelum Bekerja Sama dengan Layanan Bangunan

“Kami Menonton ini sebagai langkah Buat menciptakan struktur seperti Temasek yang merupakan perusahaan induk aset negara di Singapura. Salah satu manfaat utamanya adalah bahwa perusahaan dan investor asing akan Mempunyai kesempatan Buat bermitra dengan Danantara dalam proyek-proyek Krusial, yang dapat menarik lebih banyak investasi asing dan mendukung pertumbuhan ekonomi,” tulis UBS dalam laporan berjudul “Danantara concerns appear overdone”, dan dikutip Sabtu, 22 Februari 2025.

Baca juga: Tuai Ragam Kritikan, Danantara Dipastikan Tetap Jalan

UBS juga membantah kekhawatiran bahwa Danantara Dapat membahayakan kondisi keuangan tujuh BUMN yang kemungkinan akan disertakan. Menurut mereka, Undang-Undang BUMN yang baru sudah memperjelas bahwa kerugian BUMN bukanlah kerugian negara. Bahkan, optimalisasi aset berpotensi meningkatkan dividen dan investasi.

Cek Artikel:  Bentukkan Kehidupan Berkelanjutan, Properti Ramah Lingkungan Diluncurkan

Selain itu, UBS menekankan bahwa Kagak Terdapat risiko signifikan terjadinya penyimpangan fiskal. Hal ini didukung oleh dua Elemen Istimewa:

  1. Kontribusi BUMN terhadap anggaran negara yang tetap Kukuh di Bilangan 0,4?ri PDB pada 2024, sementara Undang-Undang BUMN 2025 tetap mempertahankan kendali Kementerian Keuangan atas dividen BUMN.
  2. Komitmen kuat pemerintahan Prabowo terhadap disiplin fiskal serta efisiensi belanja pemerintah dalam beberapa waktu terakhir.

Meski demikian, UBS mengingatkan bahwa transparansi dan akuntabilitas harus dijaga agar investor Percaya terhadap kehati-hatian fiskal dan pengelolaan aset Danantara.

“Penunjukan Danantara dan manajemen bank BUMN yang kredibel akan menjadi katalis positif,” tutup UBS dalam laporannya.

Mungkin Anda Menyukai