Presiden Prabowo Subianto Ketika melaunching Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Foto: Dok/Sekretariat Kabinet
Jakarta: Peluncuran BP Investasi Danantara oleh Presiden RI Prabowo Subianto menarik perhatian berbagai institusi keuangan dunia. Beberapa perusahaan ternama seperti JP Morgan, FTSE Russell, dan McKinsey & Company menilai Danantara Mempunyai potensi besar dalam memperkuat pasar modal serta menarik investasi Dunia.
Sebagai badan pengelola investasi nasional, Danantara berfungsi mengelola aset BUMN tanpa bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemerintah berharap inisiatif ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih Konsisten dan berkelanjutan.
Optimisme JP Morgan: Potensi Katalis Pasar Modal
JP Morgan menilai kehadiran Danantara Dapat memberikan dorongan positif bagi pasar keuangan Indonesia. Menurut Henry Wibowo, Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan, lembaga ini dapat menjadi Unsur Primer dalam pergerakan pasar modal ke depan.
“Danantara Dapat menjadi katalis positif. Tapi Buat selanjutnya, kita harus Menyaksikan detailnya setelah diresmikan Presiden,” ungkap Henry dalam sebuah Lembaga di Jakarta pada 21 Februari Lewat.
Baca juga: Pede Danantara Dapat Bikin IHSG Tebar Cuan Berlimpah, Erick Thohir: Tapi Butuh Waktu
Ia juga menyampaikan bahwa Apabila Danantara Bisa mengelola investasi dalam jumlah besar, dampaknya terhadap ekonomi Dapat sangat signifikan.
“Apabila Danantara Dapat leverage up, misalnya, USD 1 miliar-USD 3 miliar dipakai Buat support pasar modal, Bagus itu ekuitas, obligasi. Saya Dapat katakan hal itu membantu mendongkrak pertumbuhan ekonomi kita, jadi katalis positif dalam waktu dekat harapannya,” tambahnya.
FTSE Russell: Indonesia Semakin Kompetitif di Mata Investor
FTSE Russell, penyedia indeks saham Dunia, Menyaksikan Danantara sebagai langkah strategis Buat meningkatkan daya saing Indonesia dalam menarik modal asing. Wanming Du, Policy Director FTSE Russell, menilai bahwa Danantara dapat menjadi Unsur Primer dalam meningkatkan arus investasi ke dalam negeri.
Ia mencatat bahwa dengan proyeksi aset kelolaan yang mencapai US$900 miliar, Danantara berpeluang menjadi sovereign wealth fund terbesar ketujuh di dunia. Buat mencapai potensi tersebut, ia menekankan pentingnya strategi investasi yang terdiversifikasi serta peningkatan transparansi.
“Apabila Menyaksikan Teladan-Teladan di masa Lewat, di mana Anggaran kekayaan negara berinvestasi pada potensi infrastruktur dasar, yang membantu mendukung pertumbuhan ekonomi, mendukung pertumbuhan tersebut. Dan hal ini akan mendatangkan banyak hal [investor asing], investasi asing, FDI, misalnya,” jelasnya.
McKinsey: Danantara Dapat Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi
McKinsey & Company turut memberikan pandangan optimis terhadap Danantara. Khoon Tee Tan, Managing Partner Indonesia di McKinsey & Company, menyebut bahwa badan investasi ini dapat menjadi instrumen strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Dengan adanya badan pengelola investasi seperti Danantara dapat menjadi wadah bagi pemerintah Buat mengonsolidasikan aset negara, sekaligus mengoptimalkan pemanfaatannya, yang berpeluang menjadi langkah strategis dalam mendorong perekonomian Indonesia,” kata Khoon Tee Tan, dikutip dari Bloomberg Technoz, Sabtu, 1 Maret 2025.
Ia menambahkan bahwa konsep sovereign wealth fund seperti Danantara telah diterapkan di berbagai negara dan terbukti memberikan Pengaruh positif terhadap ekonomi.
“Sejumlah negara telah menerapkan model serupa, seperti di Singapura, Malaysia, dan Norwegia. Banyak di antaranya telah membuktikan prestasinya sebagai institusi yang berhasil menggenjot perekonomian negara,” imbuhnya.