Dana Bajakan di UIN Alauddin Makassar Kepada Kebutuhan Pilkada

Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar untuk Kebutuhan Pilkada
ilustrasi.(Anadolu)

KEPOLISIAN Resor Gowa mendapatkan bukti lain dalam kasus dugaan peredaraan dan pembuatan Dana Bajakan di Jala Sunu Makassar dan di Perpustakaan UIN Alauddin Samata Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Kepala Kepolisian Daerah Sulsel, Irjen Yudhiawan Wibisono mengatakan, Dana tersebut rencananya digunakan Kepada keperluan atau modal pemilihan kepala daerah (Pilkada), bahkan dalam dari peredaran dan pembuatan Dana Bajakan tersebut disebut sempat menajdi bakal calon Wali Kota Makassar.

“Bahkan, tersangka ini sempat akan maju pilkada kemarin tapi Kagak punya atau Kagak cukup kursi Kepada mengusung. Kagak hanya itu, mereka juga sempat mengajukan proposal kerja sama Kepada memodali Pilkada Barru, tapi Kagak diterima,” kata Yudhiawan, Jumat (19/12).

Cek Artikel:  Teledor, KPU Kota Tasikmalaya Pasang APK di Kawasan Rumah Dinas Militer

Hanya saja, orang tersebut Tetap Tetap daftar pencarian orang (DPO) Polres Gowa, Serempak dua orang lainnya. Yang salah satunya disebut sebagai otak atau pemodal peredaran dan pembuatan Dana Bajakan itu.

Apabila berdasarkan pada kronologi kejadian dan penangkapan para tersangka, makan nama yang mucul adalah ASS (Annar Salahuddin Sampetoding), karena dua tersangka dalam kasus Dana Bajakan tersebut tertangkap di rumah Punya ASS di Jalan Sunu Makassar.

Kedua orang yang tertangkap itu adalah Muhammad Syahruna, 52, Penduduk Jalan Arif Rahman Hakim Makassar, yang memproduksi dan melakukan transaksi jual beli Dana Bajakan, serta tersangka John Biliater Panjaitan, 68, Penduduk Jalan Batu Putih Bundar Makassar, merupakan pelaku transaksi jual beli Dana Bajakan.

Cek Artikel:  Bawaslu Klaim Penyelenggaraan Kampanye Tetap Berjalan Kondusif

Bahkan disebutkan, pembuatan Dana Bajakan tersebut merupakan hasil Dana kiriman dari Annar Sampetoding, termasuk Dana biaya pembelian bahan baku produksi, juga berasal dari Annar Sampetoding.

Parahnya Kembali, Rupanya, perjalan produksi Dana Bajakan tersebut lanjut Yudhiawan, itu sejak 2 Juni 2010 Kepada perencanaan, kemudian lanjut 2011 hingga 2022, tepatnya Juli hingga Oktober 2022 mulai pesan kertas, dan proses produksi. Lampau September 2024 sempat ditawarkan dan sempat viral.

Annar Salahuuddin Sampetoding adalah pengusaha sekalugis politisi itu pernah menjadi pengurus KADIN Sulsel, Pengurus KONI Sulsel, serta Ketua Lumrah Pemuda Pancasila Sulsel.

Ia bahkan pernah berencana maju sebagai Wali Kota Makassar pada Pemilihan Wali Kita Makassar langsung untuuk pertama kalinya pada 1999 dan juga berenncana maju Pada Pilgub Sulsel 2024 lewat Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tapi Kagak mendapat dukungan. (LN/I-2)

Cek Artikel:  KPU Jajaran Daerah Rujuk PKPU yang Baru saat Pendaftaran Pilkada

Mungkin Anda Menyukai