Dampak Kebijakan Trump, Seluruh Personel yang Direkrut Langsung USAID ‘Dipaksa’ Cuti

Selama ini USAID telah menyalurkan berbagai jenis Sokongan ke banyak negara, termasuk Indonesia. (Anadolu Agency)

Washington: Badan Pembangunan Global Amerika Perkumpulan atau USAID mengumumkan pada hari Selasa bahwa Seluruh personel yang direkrut langsung di seluruh dunia akan diwajibkan mengambil cuti administratif mulai Jumat mendatang.

Menurut pernyataan di website USAID, pengecualian akan diberikan kepada personel yang bertanggung jawab atas fungsi-fungsi krusial, kepemimpinan inti, dan program-program yang ditunjuk secara Tertentu.

Website USAID tiba-tiba offline pada Sabtu Lampau, dan akun X serta Instagram resminya juga dihapus. Ini merupakan buntut dari kebijakan Presiden AS Donald Trump yang Mau menghentikan Seluruh Sokongan asing.

Mengutip dari Anadolu Agency, Rabu, 5 Februari 2025, staf Krusial USAID yang diharapkan Buat Lanjut bekerja akan diberitahu pimpinan lembaga pada Kamis, 6 Februari pukul 15.00 waktu setempat (2000GMT), kata USAID dalam pernyataan di websitenya yang telah kembali online.

Cek Artikel:  Trump Undang Xi Kepada Ciptakan Dialog Terbuka

Buat personel USAID yang Demi ini ditempatkan di luar AS, lembaga tersebut, berkoordinasi dengan misi dan Kementerian Luar Negeri, sedang mempersiapkan rencana mengatur dan mendanai perjalanan pulang ke AS dalam waktu 30 hari.

Selain itu, kontrak Buat Kontraktor Layanan Pribadi (PSC) dan Kontraktor Dukungan Kelembagaan (ISC) yang Tak dianggap Krusial di USAID akan diputus.

Misi Mendunia USAID

USAID mengatakan pengecualian kasus per kasus dan perpanjangan perjalanan pulang dapat diberikan berdasarkan kesulitan pribadi atau keluarga, masalah mobilitas atau keselamatan, atau Dalih lain, termasuk waktu sekolah tanggungan, kebutuhan medis, dan kehamilan.

Sekeliling dua pertiga dari 10.000 karyawan USAID ditempatkan di luar negeri di lebih dari 60 negara dan misi regional, menurut laporan Congressional Research Service Januari 2025.

Cek Artikel:  Elon Musk Stres Lihat Kelakuan Rusia yang Ganggu Sistem Internet Starlink di Ukraina

Pengumuman tersebut muncul di tengah upaya yang lebih luas oleh pemerintahan Trump Buat membubarkan USAID, termasuk pembekuan sebagian besar Sokongan asing dan Percakapan tentang pengintegrasian lembaga tersebut ke dalam Kementerian Luar Negeri. Perubahan tersebut telah menimbulkan kekhawatiran di antara organisasi kemanusiaan mengenai masa depan program Sokongan Mendunia AS.

Tindakan terbaru terhadap USAID mengikuti perintah eksekutif yang dikeluarkan oleh Presiden Donald Trump bulan Lampau yang menghentikan Seluruh Sokongan asing selama 90 hari. Trump telah mengkritik USAID, menyebut stafnya sebagai “orang gila radikal kiri.”

Pada tahun fiskal 2023, USAID mengelola lebih dari USD40 miliar dalam pengeluaran federal—kurang dari 1 persen dari total anggaran federal—yang mendanai proyek Sokongan di Sekeliling 130 negara, termasuk Ukraina, Ethiopia, Yordania, Republik Demokratik Kongo, Somalia, Sudan Selatan, dan Suriah.

Cek Artikel:  Beri Ucapan HUT RI ke-79, Dubes Palestina Ngaku Solid dengan Indonesia: Istimewa Bagi Rakyat Kami

Baca juga:  6 Proyek RI yang Terancam Kalau USAID Ditutup

Mungkin Anda Menyukai