Dalih Militer Israel Bunuh 15 Petugas Medis di Gaza karena Merasa Terancam

Laskar Israel dalam operasi darat di Gaza. Foto: EFE-EPA

Kairo: Militer Israel menyatakan bahwa hasil Penyelidikan awal mengenai pembunuhan 15 petugas medis di Gaza bagian selatan bulan Lampau menunjukkan bahwa insiden tersebut terjadi akibat rasa ancaman yang dirasakan oleh Laskar mereka.

Dalam pernyataannya pada Senin 7 April 2025, militer Israel mengklaim bahwa mereka telah mengidentifikasi keberadaan enam pejuang Hamas di Sekeliling Letak kejadian di Rafah.

“Penyelidikan awal menunjukkan bahwa Laskar melepaskan tembakan karena merasa terancam, menyusul pertemuan sebelumnya di area tersebut,” demikian pernyataan dari militer Israel, seperti dikutip dari Channel News Asia, Selasa 8 April 2025.

Mereka juga mengklaim bahwa enam dari korban yang tewas merupakan Member Hamas.

Cek Artikel:  Ukraina Kerahkan Robot Anjing Bantu Tentara Militer Rival Rusia, Dapat Deteksi Ranjau

Petugas medis yang menjadi korban serangan tersebut ditembak Wafat pada 23 Maret dan kemudian ditemukan dikuburkan dalam lubang dangkal.

Militer Israel awalnya menyatakan bahwa mereka menembak setelah Memperhatikan kendaraan tak bertanda mendekat dalam kondisi gelap. Tetapi, versi ini berubah setelah beredar rekaman video yang menunjukkan bahwa ambulans dan truk pemadam kebakaran yang Jernih-Jernih Mempunyai tanda pengenal dan menyalakan lampu Malah menjadi sasaran serangan.

Akibat munculnya bukti baru ini, Israel mengumumkan bahwa mereka akan melakukan penyelidikan lebih mendalam dalam beberapa hari ke depan dan hasilnya akan dipublikasikan.

Hingga Demi ini, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina belum memberikan tanggapan atas klaim militer Israel terkait Intervensi Penyelidikan awal tersebut.

Cek Artikel:  Paus Fransiskus Derita Pneumonia Pada Kedua Paru-paru

Setelah insiden itu, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina menuntut agar dilakukan Penyelidikan Dunia independen. Mereka menegaskan bahwa serangan terhadap konvoi ambulans adalah “kejahatan perang yang disengaja” dan mencerminkan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter Dunia.

Para petugas medis yang menjadi korban berasal dari Palang Merah, Bulan Sabit Merah, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta Layanan Darurat Sipil Palestina.

(Muhammad Reyhansyah)

Mungkin Anda Menyukai